JAKARTA (Antara) – Asosiasi Nasional Produsen Air Balded (Asparminas) menghargai langkah -langkah yang diambil oleh air Aqua Bedomed (AMDK) untuk mulai mengonversi dari kemasan galon dari polikarbonat ke kemasan bisisol gratis dan (BPA).
Menurut Sekretaris Asparminas -Jenderal Nio Eko, ia juga diduga sesuai dengan tren penggunaan galon air minum bermerek yang tidak berisiko terkontaminasi dari senyawa BPA yang berbahaya.
“Perkiraannya adalah bahwa tahun ini mereka akan menonton lebih banyak produsen air kemasan bermerek, memproduksi galon polikarbonat plastik keras dan kemudian mengubah galon BPA yang lebih sehat, berkualitas, dan gratis.”
Dia menjelaskan bahwa tren ini disebabkan oleh perubahan preferensi konsumen yang menginginkan paket air minum yang sehat tanpa BPA dan keamanan dan kualitas yang dijamin.
Faktor lain, tambahnya, adalah bahwa peraturan pemerintah terkait dengan risiko kesehatan untuk pengemasan galon dengan air dengan jenis plastik polikarbonat yang keras.
Pada bulan April 2024, Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) mengharuskan sektor air pengemasan untuk menambahkan label baru ke peringatan bahaya BPA, selambat -lambatnya tahun 2028.
Peraturan tersebut memantau hasil di bidang BPOM selama dua tahun berturut -turut, menunjukkan bahwa polusi BPA dalam galon merek di banyak provinsi telah melewati ambang batas bahaya.
Demikian pula, Eko menekankan bahwa industri air pengemasan dapat beradaptasi dengan aturan pelabelan BPA dan bahwa pemimpin pasar dalam industri AMDK dapat meninggalkan galon polikarbonat di galon tanpa galon tanpa BPA, sebagaimana dibuktikan oleh waktu yang singkat ini.
“Sekarang, hampir semua wilayah Jakarta, para pemimpin pasar telah menarik galon polikarbonat dan menggantinya dengan galon BPA -bebas yang terlihat segar, lebih cerah dan lebih jelas dan tidak menjamin polusi BPA. Mempertaruhkan. ‘
Menurutnya, transisi pemimpin pasar di pasar regional Jakarta telah menyaksikan hal -hal serupa di Bali dan Manado dalam tiga tahun terakhir.
Eko optimis bahwa merek lain produsen air minum mencapai 1100 perusahaan di seluruh Indonesia telah segera pindah ke paket BPA Gallon.
Data industri menunjukkan bahwa sekitar 95% dari sekitar 170 juta galon air minum bermerek di pasaran setiap tahun menggunakan paket polikarbonat plastik keras dari pemrosesan senyawa BPA.
Menurut Eco, semakin banyak konsumen semakin dikenal tentang risiko mengekspos BPA terhadap kesehatan, terutama risiko paparan BPA oleh Polycar -dan -Galon.
“Sayangnya, masih banyak konsumen yang tidak dapat membedakan antara kemasan air minum BPA dan masih menggunakan plastik polikarbonat,” katanya.
Menurutnya, sebenarnya mudah untuk menemukan satu galon tanpa BPA dengan memperhatikan kode plastik di bagian bawah paket. Jika dinyatakan dalam no. 1 (misalnya, pengemasan untuk semua merek) berarti bahwa paket ini terbuat dari polietilen terfatik polietilen plastik tanpa BPA (PET).
Sementara itu, jika angka 7 terdaftar (seperti pada galon umum), itu berarti bahwa produk tersebut terbuat dari plastik polikarbonat, yang diproses dengan pemrosesan senyawa BPA.
Leave a Reply