Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

PB KAMI tolak wacana Polri di bawah Kemendagri 

Jakarta (Antara) – Silton, Kepala Komunitas Baru (PB Kami), sekali lagi menolak wacana Kepolisian Nasional Indonesia (Polrri) (Polrri) (Polrri) (internal) di bawah Angkatan Darat Indonesia Nasional (TNI) dan Kementerian Dalam Negeri .

Dalam sebuah pernyataan di Jakarti pada hari Kamis, Sulti mengatakan kembalinya polisi negara bagian di bawah kepemimpinan TNI dan Kementerian Dalam Negeri adalah bentuk pengkhianatan reformasi yang penuh pengorbanan.

“Jika diterapkan pada ini, itu pasti akan mundur daripada perjalanan orang -orang Indonesia,” katanya.

Menurutnya, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kepolisian memiliki berbagai tugas dan fungsi utama (Tupoxi), sehingga tidak cocok untuk menempatkan Polisi Nasional di TNI atau Kementerian Dalam Negeri.

“Namun, kami tidak ingin Polisi Nasional menjadi Jumawa, serta TNI. Jadi gesekan antara staf TNI dan Polrri dapat dicegah.”

Dia mengatakan dia membuat proposal untuk mendapatkan Legiun Bhayangkara kembali di TNI atau Kementerian Dalam Negeri, yang juga harus menjadi polisi nasional untuk terus meningkatkan materi penilaian internal mereka sendiri.

“Pertama, tentu saja, polisi nasional harus lebih profesional dan jujur. Kedua, peringkat polisi nasional harus sangat tidak realistis dan seharusnya tidak ada masalah politik ‘cwe-cawe’,” kata Sudante.

Dia juga mencatat bahwa jumlah kasus yang baru -baru ini diturunkan pada citra polisi negara bagian harus menjadi perhatian besar untuk reformasi segera Kepala Polisi Nasional Sigit Prabowo dan berani memukul karyawan yang melanggar aturan.

“Kami menyesal memiliki petugas polisi sampai petugas polisi tidak memiliki alasan kuat untuk menembak masyarakat. Ini adalah tugas yang sangat baik bahwa Departemen Kepolisian Direktur Nasional dapat mereformasi pangkat,” katanya.

Polisi Nasional berada di bawah struktur TNI. Melalui reformasi, polisi negara bagian menetap langsung di bawah kepemimpinan presiden untuk memastikan tanggung jawab para pemimpin sipil senior negara bagian dan mempertahankan pengaruh militer pada tindakan mereka.

Para pemimpin PDIP DDDDY Sitorus mengajukan proposal di Polisi Nasional di bawah Kementerian Dalam Negeri pada konferensi pers pada hari Kamis (11/28).

PDIP mengusulkan bahwa setelah partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, posisi polisi negara bagian harus kembali di TNI atau Kementerian Dalam Negeri, percaya bahwa kerugian mereka dalam pemilihan tahun 2024 disebabkan oleh dampak penyebaran polisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *