Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Polisi ungkap peran tiga pegawai KPK gadungan yang diduga memeras

Jakara (Antara) -Departemen Kepolisian Metro Jakarta (Jakpus) meluncurkan tiga peran Komisi Korupsi Palsu (KPK) yang diduga dimaksudkan untuk menggunakan Bupati NDA sebelum pemerasan selama periode Leonard Haning 2009-2014 dan 2014 -2019 untuk menghafal.

“Tiga pelanggar dengan singkatan AA, JFH dan FFF semua memiliki peran mereka sendiri,” kata AKBP Muhammad Firdaus, seorang petugas polisi metro di Centreskrim pusat di Jakarta.

Tersangka AA (40) berperan dalam penciptaan akun aplikasi ‘WhatsApp’ dengan nama Ketua KPK Setyo Budiyanto untuk melakukan aksi tersebut.

Selain itu, AA juga merumuskan perintah investigasi palsu (Sprindik) di mana ia memerintahkan penyelidikan terhadap bupati NDA yang sebelumnya untuk dugaan kasus korupsi. AA juga membuat panggilan KPK.

Tidak hanya itu, AA juga mengatakan bahwa Firdaus juga meyakinkan para korban dengan menunjukkan tangkapan layar dari perintah ketua KPK, untuk tidak melanjutkan kasus hafalan Bupati NDAO.

“Adapun JFH, peran penyelidik KPK bertemu dengan utusan mantan bupati Ndao Rote Leonard Haning,” katanya.

Selain kedua tersangka, Polisi Metro Jakarta Tengah telah menangkap tersangka lain, yang disebut FFF, Departemen Layanan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Menurutnya, peran FFF adalah untuk menyiapkan beberapa dokumen yang berkaitan dengan korupsi yang dilakukan oleh mantan bupati NDA dalam bentuk dana Silpa, yang kehilangan Rs 20 miliar.

“Ketiganya dimaksudkan untuk mengambil keuntungan dari pelanggaran pidana yang dipalsukan oleh KPK Sprindik,” katanya.

Sebelumnya, Departemen Kepolisian Metro Jakarta Pusat (Jakarta Tengah) menangkap tiga karyawan KPK palsu, yang diduga sebuah hotel, berharap mantan kematian pada 2009-2014 dan 2014-2019 Leonard menyerahkan Bupati NDAO yang menghafal keras, terampil.

Surat pertama dari tiga pelanggar adalah AA, JFH dan FFF. Ketiganya ditetapkan WIB di Golden Boutique Hotel di Central Jakarta di dua tempat AA dan JFH yang berbeda pada sekitar pukul 6 sore pada hari Rabu (5/2).

Adapun pelaku FFF, Firdaus diasuransikan di Oasis Amir Senen Hotel di Jakarta Tengah.

Menurutnya, ketiga pelanggar itu menyamar sebagai anggota KPK dan bermaksud untuk menangkal bekas bupati Nusa Tenggara.

Karena tiga tindakannya, ia mematuhi Bagian 51 (1) Jo. Pasal 35 dari RI Act no. 11 dari RI Act no. Amandemen 2008 untuk informasi elektronik dan paling banyak dipenjara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *