Jakarta (Antara) -Departemen Air Jakkarta Utara (SDA), skrining sedimen tidak optimal dan kontraksi sungai Sungai Cakung, TPU Semper tetap di bawah air selama curah hujan yang tinggi, katanya.
“Kami menyaring tempat ini, tetapi hasilnya tidak optimal,” kata saluran pembuangan SDA Jarta Utara di Jakarta pada hari Rabu. Katanya.
Diberlarkan sebagai solusi tahun ini bahwa kantor DKI Jakarta SDA akan menormalkan kali ini dan akan memakan waktu dua hingga tiga tahun.
“Ini 6,5 kilometer dari Kali Cakung ke Kelapa Gading.” Katanya.
Selain itu, kantor DKI Jakarta SDA juga memindai sedimen dan mengangkut sungai -sungai yang meruncing ke sungai ke sungai, dan ini memicu banjir.
“Jika pekerjaan ini selesai, banjir tidak akan lagi terjadi di Gading Kelapa di kedua semper, brigade, di daerah Sukapura,” katanya.
Sebelumnya ratusan Graves Sempper People’s Cemetery (TPU), Jarta Utara, banjir setelah curah hujan lebat menghantam daerah itu.
Penyedia Layanan Hutan Jarta Utara (PJLP) kedua Tauḟk, 1/21): “Banjir ini disebabkan oleh Sungai Rembesan di dekat TPU.” Katanya.
Dia mengatakan bahwa hujan yang kuat di daerah Jakkarti utara membuat ratusan kuburan di TPU Semper, melayang, tenggelam.
Menurutnya, ketinggian air berkisar antara 20 hingga 60 cm (cm) hingga 60 cm sehingga air tenggelam di makam di TPU.
Diberi wewenang, curah hujan tinggi TPU SEMPER sering membersihkan daerah di bawah air, katanya.
“Banjir ini disebabkan oleh mencegah tanah dan air yang rendah di posisi itu dan menyebabkan air meluap dan banjir.” Katanya.
Leave a Reply