Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pemprov DKI siagakan posko kesehatan di lokasi pengungsi banjir

JAKARTA (Intens) – Pemerintah provinsi D ki telah mengumumkan pos kesehatan dari pengungsi banjir Jakarta untuk memberikan masalah kesehatan potensial setelah penduduk yang terkena dampak dibanjiri.

Kepala Biro Kesehatan Jakarta (Dinks), Ani Rupatwati, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jabatan itu dibuat di rumah penduduk, pos pengungsi untuk fasilitas perawatan kesehatan.

Dia mengatakan bahwa selain tes perawatan, DHO juga memberikan nasihat, saran, dan sosialisasi kesehatan.

Ani kemudian kembali ke penghuni untuk menerapkan perilaku hidup murni dan sehat (PHB), mempertahankan kemurnian dan selalu menyadari masalah kesehatan potensial setelah banjir.

Banjir dan post-post-poss terkait dengan masalah kesehatan, Biro Regional Asia Asia Asia Tenggara 2018-2020 2018-2020. Orang -orang diminta untuk menyadari potensi penyebaran penyakit menular.

Salah satunya adalah diare, yang sangat terkait erat dengan kemurnian yang berbeda. Selama banjir, sumber air minum masyarakat juga tercemar, terutama dari sumur yang lebih rendah, sehingga dapat menyebabkan diare dengan infeksi cepat.

Oleh karena itu, penduduk Tajandra mengingatkan penduduk saat makan atau minum setiap saat dan setelah itu terkejut, dan mencuci tangan dan minum air dari memasak setiap hari.

Warga juga perlu mempertahankan pembersihan lingkungan, menghindari sampah di sekitar kediaman, dan perlu diingat bahwa gejala diare segera dengan para profesional kesehatan terdekat.

Selain diare, penduduk harus menyadari penyakit laptospirosis melalui urin kotoran dan tikus.

“Siapa pun yang mengalami luka, setelah kotoran atau leptopy bermain atau tenggelam dalam air banjir yang dicampur dengan tikus bakteri, sehingga seseorang dapat memiliki peluang untuk terinfeksi dan sakit,” Tajandra menjelaskan.

Karena penyakit ini, itu tidak akan mempengaruhi penduduk selama banjir, terutama jika mereka memiliki luka dan menggunakan pelindung, seperti sepatu jika mereka dipaksa untuk pergi ke banjir.

Tajandra mengatakan bahwa infeksi pernapasan akut (ARI) dan penyakit kulit dalam bentuk infeksi, alergi atau bentuk lain juga harus menyadari populasi.

“Selama musim banjir, masalah utamanya adalah kemurnian, yang tidak dipertahankan dengan baik.

Selain penyakit menular, penyakit kronis yang cacat juga perlu dicegah. Hal ini terjadi karena pengurangan daya tahan karena monsun jangka panjang, terutama ketika banjir terjadi dalam beberapa hari.

Pada saat yang sama, DKI Jakarta mengatakan bahwa Di Ki Jakarta adalah perusahaan manajemen bencana regional, 10 pilar pilar sekitarnya (RT).

Di masa lalu, DKI Jakarta BPBS pada hari Selasa (9/21) hujan deras telah melintasi 5 RT dan 20 jalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *