Jakarta (Antara) – Kaharudin Dejanud Dang asal Anyambiang mendapat amanah menjadi Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Anagata Nusantara Power (Danantara) didampingi Kepala Badan Danantara Muliaman Dharmansia Haddad pada kabinet Merah Putih di bawah Prabo Subianto – Gibran. Rekboming pemerintahan Raqqa.
Pria kelahiran Surabaya, 14 Maret 1971 ini menempuh pendidikan S1 di Jurusan Teknik Penerbangan Institut Teknologi Bandung (ITB), hingga mendapat beasiswa dari Program Habibie (Program STAID-2) dan terakhir. Melanjutkan ke Departemen Arsitektur Angkatan Laut di Nagasaki Institute of Applied Science, Jepang.
Setelah menyelesaikan gelar sarjananya, Kahruddin melanjutkan studi master dan doktoralnya di Departemen Arsitektur Angkatan Laut, Universitas Hiroshima, Jepang, untuk mempelajari ilmu desain kapal yang dipadukan dengan kecerdasan buatan (AI) yang masih langka pada saat itu.
Beberapa desain yang dipatenkannya antara lain Hak Paten, Sistem Sub-Optim untuk Desain Kapal di Pulau Jawa, Optimasi Kekuatan Tesis Magister Pengangkut Curah. Serta tesis PhD: Optimasi lambung kapal tanker dan kapal curah dengan metode gabungan jaringan syaraf tiruan dan algoritma genetika.
Atas keberhasilan pendidikannya di negeri Sakura, ia mendapat penghargaan “Mahasiswa Arsitek Angkatan Laut Terbaik di Jepang” dan berbagai penghargaan lainnya di bidang teknologi.
Pada awal karirnya, beliau bekerja di beberapa perusahaan pembuat kapal terbesar di dunia, antara lain Shinkoroshima Shipyards, Mitsui Shipyard, dan Mitsubishi Heavy Industries.
Pada tahun 2005, beliau kembali ke Indonesia dan mendirikan PT Terafulk Megantara Design, perusahaan swasta pertama di Indonesia yang bergerak di bidang desain kapal.
Kemudian pada 21 April 2021 diangkat oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Thohir menjadi Presiden-CEO PT PAL.
PT PAL Indonesia (Persero) merupakan perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia, dengan keunggulan bisnis pada kemampuan membangun dan merancang kapal perang dan kapal niaga; konstruksi dan pemeliharaan, perbaikan dan perombakan (MRO) kapal selam; MRO kapal perang, kapal niaga dan hasil laut; rekayasa umum produk energi dan ketenagalistrikan; dan perkembangan teknologi.
Sementara itu, Badan Pengelola Investasi Anagata Nusantara Power (Danantara) diperkirakan akan mewaspadai super holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Badan Danantara akan berada di bawah presiden Prabo Subianto, yang disebut Temasek Holdings Limited, yang berarti perusahaan negara Singapura.
Setelah itu, keberadaan Otoritas Investasi Indonesia (INA) dalam struktur Danantara menjadi salah satu titik fokus dimana model pengelolaan yang profesional menjadi salah satu titik fokus utama pelepasan fungsi public service bond (PSO).
Leave a Reply