Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Tulola tuangkan ornamen tarian tradisional untuk koleksi baru

Denpasar (ANTARA) – Merek aksesoris Bali Tulola memasukkan perhiasan tari tradisional ke dalam desain koleksi terbarunya sebagai bentuk apresiasi terhadap seni dan budaya Indonesia.

“Tarian merupakan hal penting dalam mengekspresikan diri dan jati diri bangsa,” kata pendiri Tulola Happy Salma di Denpasar, Bali, Rabu.

Seniman teater ini menegaskan, tari tidak hanya sekedar gerak tubuh saja, namun mengandung doa dan karakter yang Tulola terjemahkan ke dalam wujud fisik berupa perhiasan perak berlapis emas dalam koleksi bertajuk “sang penari”.

Bersama pendiri lainnya, Dewa Sri Luce Rusna, Happy Salma mengaku menghabiskan waktu sekitar satu tahun untuk meneliti tari tradisional. Tarian tradisional yang menginspirasi koleksi Tulola adalah Tari Janger dari Bali, Tari Serimpi dari Yogyakarta, Tari Pajoge dari Bugis, Tari Ta’e Benu dari Rote, Nusa Tenggara Timur, dan Tari Saman dari Aceh.

Tulola juga menggandeng perajin perak Kampung Taro, Kabupaten Gianyar, Bali, I Made Suama, yang juga menghasilkan tiga desain aksesoris bros berbentuk kipas yang terinspirasi dari Tari Narnir dari Kampung Taro.

Kipas yang digunakan para penari Narnir disulap menjadi hiasan dengan hiasan ukiran yang banyak menghiasi pura di desa wisata. Selain itu, terdapat juga bros yang terinspirasi dari tanaman dan anting berbentuk bunga yang menjadi aksesoris penari Bali.

Sejak 2007, Tulola telah merilis 17 koleksi yang terinspirasi dari beberapa ide spontan. Dewa Sri Luce mengatakan, mereka mengembangkan tradisi yang sudah dikenal dan tidak mengikuti tren perhiasan.

“Target kami siapa saja yang merayakan dirinya dengan keindahan,” kata Dewa Sri Luce.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *