LONDON (Antara) – Pemerintah Inggris diumumkan pada hari Selasa (28/01) satu paket AIDS senilai £ 17 juta ($ 21 juta atau sekitar RP339,5 juta) untuk mendukung upaya bantuan dengan Gaza, menurut penghentian terakhir, itu Diizinkan bantuan yang diperluas, menurut pernyataan resmi hari itu.
Dana tersebut akan memastikan bahwa ribuan warga sipil Palestina mendapatkan layanan kesehatan, makanan dan rumah, serta mendukung proyek -proyek infrastruktur penting di wilayah Palestina yang dicakup.
Sebagai bagian dari paket, nilai 2 juta kolam renang (sekitar 40,4 miliar euro) akan dialokasikan ke Bank Dunia untuk membantu memulihkan dan membangun kembali infrastruktur penting di sektor air dan energi di daerah Palestina, termasuk Gaza.
Menteri Inggris Anneliese Dodds menekankan bahwa Inggris menggunakan dorongan ini untuk meningkatkan pengiriman dan mendorong pelepasan semua sandera, sambil bekerja untuk menciptakan negara Palestina yang cocok.
“Ukuran penderitaan di Gaza tidak dapat dibesar -besarkan, dan PBB dan lembaganya, termasuk UNRWA, harus mengizinkan Israel melakukan pekerjaan penting,” kata Dodds.
“Pengumuman ini adalah bagian dari investasi Inggris dalam perjanjian gencatan senjata, meningkatkan operasi bantuan dan membantu orang membutuhkan lebih banyak akses ke layanan kesehatan, air, makanan dan domestik,” lanjut Dodds.
“Kita harus mengambil kesempatan ini untuk mengirim gelombang bantuan manusia ke Gaza, semua sandera bebas dan membuka jalan ke negara Palestina yang layak,” tambahnya.
Inggris Raya menyediakan dana £ 41 juta (51 juta Amerika Serikat atau sekitar RP828,2 juta) untuk UNRWA jaksa penuntut tahun ini untuk mendukung operasi mereka di bidang kesehatan, pendidikan dan layanan sosial untuk pengungsi Palestina.
David Wightwick, CEO UK-MED, menggambarkan krisis di Gaza sebagai salah satu bencana terburuk yang menyaksikan lebih dari dua dekade bekerja di bidang kemanusiaan.
“Inilah sebabnya mengapa pendanaan pemerintah Inggris sangat penting untuk mendukung O-MED Inggris untuk memberikan perawatan penyelamatan jiwa kepada lebih dari 300.000 pasien di Gaza untuk tahun 2024,” kata Wightwick.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim 400 orang kami di lapangan atas dedikasi, profesionalisme, dan pekerjaan mereka yang tak kenal lelah untuk menangani efek kesehatan dari kehancuran ini,” tambahnya.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply