JAKARTA (Antara) – Aliansi Bola Basket Indonesia (IBL) bersosialisasi beberapa peraturan untuk publik yang melihat pertandingan IBL di arena langsung pada hari Sabtu.
Melalui halaman resminya, IBL mengatakan bahwa kejuaraan dan seluruh ekosistem bola -kiget harus meningkatkan elemen keamanan dan kenyamanan sambil melihat kerabat. Ini karena kecelakaan yang tidak memiliki atau ketidaknyamanan dapat menyebabkan kerugian.
Ada sembilan aturan yang disosialisasikan oleh IBL, artinya:
1. Hindari iritasi terhadap tim lawan
Provokasi yang dapat mengganggu permainan dan kenyamanan penonton lainnya dilarang untuk umum. Ini termasuk teriakan atau publikasi yang menyinggung atau mencemooh tim dan pemain lawan.
2. Larangan postur provokatif
Penggunaan simbol atau gerakan yang mencakup makna ofensif bagaimana menjaga jari rata -rata atau gerakan provokatif lainnya di daerah stadion atau perjuangan perjuangan tidak diizinkan.
3. Hindari kebencian atau ucapan Sara
Kongregasi sepenuhnya dilarang untuk mempublikasikan kata -kata yang diejek atau menghindari Sara (etnis, agama, ras dan antara kelompok) atau diskriminatif terhadap beberapa individu atau kelompok. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada ras ofensif, agama, jenis kelamin atau asal wilayah seorang individu.
4. Mendorong suasana dan olahraga yang positif
Publik harus mendukung tim favorit dengan cara yang positif, cara menyetujui, tepuk tangan konstruktif dan menyediakan olahraga.
5. untuk melarang penggunaan bahasa yang ketat atau penghinaan
Bahasa yang ketat, ofensif, atau merendahkan tidak diperbolehkan untuk pemain, pelatih, wasit atau penonton lainnya. Semua kejahatan akan dikenakan hukuman yang dilarang masuk ke arena.
6. Hormati semua pihak yang dimaksud
Masyarakat harus menghormati semua pihak yang terlibat dalam perjuangan, termasuk pemain, pelatih, petugas, wasit dan pemirsa lainnya. Semua pihak memiliki hak untuk merasa aman dan dihargai tanpa teror atau gangguan.
7. Jangan mengganggu permainan
Publik diharapkan untuk mengganggu atau merusak pengalaman perjuangan dengan bertindak yang mengganggu perhatian pemain atau petugas, seperti berteriak atau membuat gerakan provokatif.
8. Berhenti mengganggu perilakunya
Jika ada penonton lain yang melakukan tindakan provokatif, menghina atau melanggar aturan ini, penonton lain diharapkan tidak berpartisipasi dan merujuk pada agen keselamatan untuk bertindak lebih lanjut.
9. Tanggung Jawab Pribadi
Setiap jemaat bertanggung jawab atas sikap dan tindakan mereka selama arena. Pelanggaran aturan ini dapat mengarah pada yang bertentangan dengan arena atau tindakan hukum sesuai dengan peraturan yang memenuhi syarat.
Dia juga ingat bahwa peraturan ini akan diterapkan dengan tegas kepada publik. Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat menyebabkan denda RP.
Leave a Reply