JAKARTA (tengah) – Pemerintah Kota (Pemantan) Jakarta Timur (Jakarta Timur) memperkuat ketahanan pangan dengan menggabungkan 400 penggiat pertanian atau perkotaan di wilayahnya.
“Pada tahun 2025 ini kita juga melakukan hal yang sama, jika target yang kita bidik adalah 400 orang aktivis perkotaan yang ingin melakukan kegiatan pertanian. Tentu saja kegiatan tersebut bisa kita bantu untuk kebutuhan pangannya,” ujar Kepala Dinas Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin). ) KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, pembinaan telah mengembangkan dan mengembangkan lokasi pertanian kota yang sudah mulai beraktivitas dan ditingkatkan kapasitasnya.
Oleh karena itu, melalui bimbingan para penggiat diharapkan dapat mewujudkan berbagai sayuran yang ditanam mulai dari cabai, bawang merah, tomat dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Selain itu, penggiat pertanian perkotaan juga dapat menciptakan ketahanan pangan lokal, keluarga, kelompok dan wilayah yang melakukan kegiatan tersebut, sehingga program ketahanan pangan dapat terus ditingkatkan.
Jadi tidak perlu takut kekurangan, kekurangan pangan, seperti cabai, bawang, tomat, sayur-sayuran tersedia di sampahnya, di lahan pertanian kota, kata Taufik.
Pada tahun 2024, Suku KPKP Jakarta Timur berhasil memberikan pelatihan ketahanan pangan kepada 485 orang atau penggiat pertanian perkotaan. Unit ini juga memberikan bantuan sarana dan prasarana kepada kelompok tani yang ada.
“Tahun 2024 ini kita melakukan pembinaan atau pengembangan terhadap kelompok petani yang sudah beraktivitas, namun ada juga yang berkembang, sekedar melakukan kegiatan urban farming,” ujarnya.
Tercatat, saat ini terdapat 56 lokasi baru dalam pertumbuhan unit perkotaan dan 27 lokasi pertanian kota lama di Jakarta Timur, sehingga berjumlah 83 lokasi.
Rata-rata lahan yang digunakan untuk sempadan kota meliputi fasilitas sosial dan fasilitas umum (FASOS), tempat tidur, lingkungan sekolah, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di atap rumah yang dapat digunakan untuk kegiatan pertanian perkotaan.
Bentuk pembinaan yang diberikan mulai dari pengenalan cara melakukan kegiatan budidaya, pengelolaan lahan, cara penyaluran kebutuhan tanaman atau pangan, kelompok tani, peningkatan kapasitas dan lainnya.
Selain itu, terdapat kegiatan pelatihan bimbingan teknis khusus untuk pengembangan budidaya atau tanaman tertentu. Seperti pengembangan sayuran atau buah-buahan, termasuk produksi bibit tanaman.
Secara umum, kegiatan pertanian di kota ini tersebar di 65 desa. Namun pihaknya akan terus meningkatkan kualitas dan kemampuan para penggiat pertanian kota untuk memperbanyak lahan atau lokasi potensial untuk unit perkotaan.
Dari seluruh pertanian perkotaan yang ada, setidaknya pihaknya telah memanen 247,75 ton pangan dan 48.888 ton hortikultura.
Unit yang dijalankannya juga memberikan pelatihan produk pangan olahan hasil pertanian kepada 200 orang dan penyediaan 30 unit rak hidroponik untuk pengembangan pertanian kota.
Kemudian membantu penerbitan Sertifikat Izin Edar Pangan Segar (PSAT) sebanyak 94 bibit, bibit tanaman obat sebanyak 18.230 bibit, bibit tanaman obat sebanyak 1.660 bibit, dan tanaman produktif sebanyak 159 bibit.
Leave a Reply