Ankara (ANTARA) – Parlemen Lebanon memilih panglima militer Joseph Aoun sebagai presiden pada Kamis, mengakhiri kekosongan politik selama dua tahun di negara tersebut.
Menurut wartawan Anadolu, Aoun menang dengan 99 suara pada putaran kedua parlemen yang memiliki 128 kursi.
Pada putaran pertama pemungutan suara, tidak ada presiden yang terpilih, karena Aoun hanya memperoleh 71 suara dan 37 anggota parlemen abstain.
Seperti diketahui, untuk lolos tahap pertama, seorang calon memerlukan dua pertiga suara atau 86 wakil. Pada putaran berikutnya atau putaran kedua, diperlukan mayoritas mutlak.
Pertemuan parlemen berlangsung pada hari Kamis dengan partisipasi beberapa diplomat asing, termasuk perwakilan khusus Perancis JeanYves Le Druan dan komite duta besar Quint (Mesir, Perancis, Amerika Serikat, Qatar dan Arab Saudi) yang mengikuti isu penggusuran kepresidenan Parlemen di Lebanon.
Sebelumnya, jabatan presiden telah kosong selama lebih dari dua tahun sejak kepergian Michel Aoun pada tahun 2022, ketika lanskap politik dan keamanan Lebanon terkena dampak signifikan akibat meningkatnya konflik dengan Israel.
Menurut Konstitusi Lebanon, presiden harus seorang Kristen Maronit, perdana menteri harus seorang Muslim Sunni dan ketua parlemen harus seorang Muslim Syiah.
Sumber: Anadolu-OANA
Leave a Reply