Washington (ANTARA) – Amerika Serikat (AS) menegaskan tekadnya untuk memastikan Hamas “tidak lagi” menguasai Gaza menyusul perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Otoritas Palestina.
Gencatan senjata yang disambut dengan penuh kegembiraan oleh Palestina ini merupakan hasil perundingan intensif selama lebih dari setahun dengan Mesir, Qatar, dan AS sebagai mediator.
“Amerika Serikat berkomitmen untuk memastikan bahwa Hamas tidak lagi menguasai Gaza,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan, Rabu.
“Saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa kembalinya Hamas menguasai Gaza akan menjadi bencana besar bagi Israel,” tambahnya.
Miller menjelaskan bahwa perjanjian gencatan senjata dimaksudkan untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan “hingga lebih dari 500 truk sehari”, meskipun ia mencatat bahwa “hal itu tidak terjadi dalam semalam”.
Ia juga mengatakan AS bekerja sama dengan kelompok bantuan untuk memastikan mereka siap meningkatkan bantuan menyusul gencatan senjata yang dimulai pada Minggu (19/19).
Mengenai apakah pemerintahan Joe Biden atau Donald Trump harus dikreditkan atas kesepakatan tersebut, Mueller berkata: “Kesepakatan ini adalah rencana pemerintahan ini, dan pemerintahan ini telah melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk mendapatkan dukungan. .
Dia menyalahkan Hamas atas keterlambatan mencapai kesepakatan gencatan senjata hanya lima hari sebelum pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.
Perjanjian tersebut pertama kali dibuat oleh Presiden Joe Biden pada Mei tahun lalu.
Miller juga mengatakan pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza semakin memperlambat proses negosiasi.
Dia menganggap kerja sama antara sekretaris pers Presiden Biden, Brett McGurk, dan perwakilan Presiden Trump yang baru terpilih, yang duduk bersama di meja perundingan, “belum pernah terjadi sebelumnya.”
“Partisipasi tim Presiden terpilih Trump sangat penting dalam membuat perjanjian ini. Dan ini sangat penting karena seperti yang saya sampaikan hari ini, pemerintahan ini akan berakhir dalam lima hari ke depan,” ujarnya.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply