JAKARTA (ANTARA) – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyatakan tol Serang-Panimbang yang saat ini sedang dibangun akan mampu menekan biaya secara signifikan.
Jalan Tol Serang Panimbang sepanjang 83,67 km (km) menghubungkan Kabupaten Panimbang, ibu kota Provinsi Banten, dan merupakan pintu gerbang utama menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
“Pembangunan Tol Serang-Panimbang tidak hanya mempercepat waktu transit dan pengiriman barang, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan efisiensi sistem transportasi. Meningkatkan kebebasan negara melalui hutan,” Direktur WIKA Agung Budi Waskito, Sabtu di Jakarta.
Pembangunan Tol Serang-Panimbang memiliki tiga tahap, yaitu Tahap 1 Serang-Rangkasbitung sepanjang 26,5 km yang akan beroperasi mulai Desember 2021, Tahap 2 Rankasbitung-Sililes sepanjang 24,1 km yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan. . Dalam masa pengerjaan dan seharusnya beroperasi pada Maret 2025, Seksi 3 terbagi menjadi dua seksi 3A sepanjang 33 km Cileles-Panimbang. Ruas Cileles-Bojong sepanjang 17,46 km dan ruas 3B Bojong-Panimbang sepanjang 15,54 km juga sedang dalam tahap konstruksi dan diharapkan dapat beroperasi pada September dan Desember 2025.
Jalan Tol Serang-Panimbang merupakan infrastruktur yang dirancang untuk mempersingkat waktu tempuh Jabodetabek menuju Banten Tengah dan Selatan yang sebelumnya memakan waktu 3-4 jam menjadi 1-2 jam.
Pembangunan tol Serang-Panimbang akan membuka akses ke daerah terpencil, menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan efisiensi.
Selain itu, keberadaan jalan tol ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Banten Tengah hingga wilayah Banten bagian selatan, mengurangi kesenjangan ekonomi dengan Banten Utara, sehingga memperkuat daya saing wilayah Banten dan sekitarnya.
Berdasarkan studi kelayakan ekonomi yang dilakukan Kementerian PUPR pada tahun 2016, Jalan Tol Serang-Panimbang akan menurunkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) hingga 30 persen dan waktu angkut hingga 50 persen.
Dengan begitu, pengiriman barang dari Jabodetabek ke Banten tengah selatan akan lebih efisien dari segi waktu dan biaya.
Agung mengatakan WIKA terus melakukan langkah-langkah untuk memastikan infrastruktur dalam kondisi baik dan jalan tol baik.
Mulai merancang dan memelihara jalan tol yang dikelola dengan mempertimbangkan keamanan dan menggunakan prinsip berpikir berbasis risiko untuk mengidentifikasi dan memitigasi potensi risiko.
Pengendalian mutu konstruksi juga dilakukan dengan kuat, mengikuti standar manajemen tertinggi dan penggunaan teknologi konstruksi modern, baik Building Information Modeling (BIM) maupun Lean Construction.
Selain Tol Serang Panimbang, perseroan juga turut berkontribusi dalam pembangunan tol besar yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia, mempersingkat waktu dan jarak tempuh, serta menurunkan biaya investasi.
Di antaranya Terminal Peti Kemas Belawan dan Tol Pekanbaru Padang di Sumatera, Terminal Kijing dan Tol Balikpapan Samarinda di Kalimantan, Tol Manado Bitung dan Jalan Tol Akses Tol Makassar New Port di Sulawesi, pembangunan terminal peti kemas dan renovasi Pelabuhan Sorong. dan Jalan Oxybil di Papua.
Leave a Reply