Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Bapanas ajak Perpadi serap gabah dan padi demi stabilisasi harga

Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arif Prasetyo Adi, meminta Persatuan Pedagang Beras dan Beras Indonesia (Perpadi) meningkatkan akses petani terhadap gabah dan bahan baku agar harga stabil selama masa pandemi. hasil panen yang tinggi.

“Tentunya kami ingin Bulog dan Perpadi menjadi tulang punggung hasil panen petani kami,” ujarnya.

Ia mengatakan, kepercayaan pemerintah terhadap percepatan produksi gandum dan beras harus dipadukan dengan perencanaan pasca panen.

“Dalam hal ini Perpadi merupakan mitra pemerintah dan Perum Bulog. Oleh karena itu, pada panen padi tahun ini, Bapanas mengajak Perpadi untuk bersinergi meningkatkan produksi dalam negeri,” ujarnya.

Arif mengatakan, hal ini penting untuk menjaga minat dan perkembangan petani padi di Indonesia.

Arif mengatakan, “Yang ingin saya dengar hari ini, dukungan apa yang dibutuhkan Badan Pangan Nasional? Struktur harga baru sudah berlaku mulai 15 Januari. HPP (Harga Pembelian Umum) Bulog bisa kita penuhi.”

Arahan Presiden Prabowo Subianto adalah fokus pada petani dalam negeri.

Oleh karena itu, peran Bulog, termasuk Perpadi, sangat diperlukan untuk menghasilkan pendapatan.

Menurut Bapanas, panen gabah pada Maret-April 2025 bisa mencapai 13-14 juta ton, sehingga penting bagi seluruh petani padi untuk bersinergi mengendalikan masuknya tanaman tersebut.

Target Bulog pada tahun ini memproduksi beras sekitar 2,5-3 juta ton setara 600 ribu ton GKP (Gabah Panen) dan 900 ribu ton GKG (Gabah Giling). beras dan 1,5 juta ton beras di Indonesia.

“Tentunya kami ingin Bulog dan Perpadi menjadi pilar bagi petani kita untuk mendapatkan hasil panennya,” kata Arif.

Diketahui, Harga Pembelian Gandum dan Beras (HPP) Pemerintah telah direvisi sesuai dengan keputusan Direktur Badan Pangan Nasional (Kepbadan) Nomor 2 tanggal 12 Januari 2025.

Salah satunya HPP beras di Bulog penyimpanan minimal 100%, kadar air maksimal 14%, gabah pecah 25%, dan Rp 2 pon (kg). persentase lubang.

Baginya, keberhasilan panen selanjutnya sangat bergantung pada pengelolaan lahan, terutama setelah panen. Hal ini bertujuan agar para petani merasa termotivasi karena gabah yang mereka produksi dapat dibeli dengan harga yang bagus.

“Dengan demikian, petani bisa terpacu karena gabahnya dibeli dengan harga yang bagus. Tentu saja harga Bulog Rp 6.500 per kilo pada waktu-waktu tertentu,” kata Arief.

Sementara itu, usulan perubahan beras yang diajukan HPP, yaitu peningkatan gabah dari 95 persen menjadi 100 persen, bertujuan agar masyarakat mendapatkan beras dengan kualitas lebih baik, baik putih maupun berwarna.

Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas penggilingan padi tradisional agar kompetitif dan berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua Perpadi Sutarto Alimoeso meminta seluruh warga Perpadi bekerjasama mengawasi upaya pemerintah menyediakan pangan.

“Hal ini tentunya terkait dengan komitmen pemerintah untuk memprioritaskan produksi pangan dalam negeri mulai tahun 2025,” kata Sutarto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *