Ankara (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menekankan pentingnya segera memenuhi kebutuhan rakyat Suriah, termasuk mengizinkan pengungsi kembali, membangun kembali institusi, dan memulihkan layanan dasar bagi masyarakat.
“Kebutuhan mendesak masyarakat Suriah tidak bisa ditunda lagi, karena kita harus memulangkan seluruh pengungsi ke Suriah,” kata Fidan dalam wawancara dengan Al Jazeera, Rabu (18/12).
Menurut dia, pelayanan dasar seperti kesehatan, transportasi, pangan, pendidikan, komunikasi harus diberikan kepada warga agar mereka bisa hidup benar-benar normal.
Fidan bereaksi terhadap tuduhan tentang peran Turki dalam pergantian rezim di Suriah. Dia mengacu pada komentar Presiden terpilih AS Donald Trump, yang menyebut peran Turki sebagai perebutan kekuasaan yang agresif.
“Saya pikir, pertama-tama, izinkan saya mengatakan ini: kami tidak akan menyebutnya sebagai pembelian, karena memalsukan apa yang terjadi di Suriah adalah kesalahan besar,” kata Fidan.
“Bagi rakyat Suriah, ini bukan trade-off. Saya kira kalau ada trade-off, maka kehendak rakyat Suriahlah yang sekarang memegang kendali,” tegasnya.
Menteri Luar Negeri Turki, mengutip pengalamannya sebagai mantan kepala intelijen Turki, menekankan pemantauan ketat negaranya terhadap perkembangan di Idlib dan wilayah sekitarnya di Suriah.
“HTS (Hayat Tahrir al-Sham) telah mengambil langkah besar untuk memisahkan diri dari Al Qaeda, Daesh/ISIS dan elemen radikal lainnya,” ujarnya merujuk pada perubahan koalisi.
Mengenai masa depan Suriah, Fidan menyoroti dukungan Ankara terhadap oposisi yang bersatu dan inklusif untuk menstabilkan negara tersebut.
“Kami melakukan upaya konstruktif untuk menyatukan semua kelompok oposisi dan membentuk pemerintahan bersatu,” katanya.
Dia juga menekankan kebutuhan mendesak untuk membangun kembali lembaga-lembaga tersebut dan memenuhi kebutuhan dasar rakyat Suriah.
Fidan kembali menegaskan tujuan utama Turki di Suriah, yakni mencegah migrasi massal dan memerangi terorisme.
Sambil menyampaikan harapannya terhadap kemajuan terkini, Menteri Luar Negeri Turki menekankan perlunya kerja sama yang berkelanjutan antara pihak-pihak regional dan internasional.
“Mereka mengambil langkah yang tepat, tapi kita perlu waktu untuk melihat bagaimana hal ini berkembang,” katanya.
Pernyataannya mencerminkan visi Turki untuk Suriah yang stabil dan mewakili upaya yang lebih luas untuk meningkatkan kerja sama di kawasan selama masa transisi.
Sumber: Anatolia
Rezim Assad jatuh, ribuan warga Suriah berangkat ke Lebanon
Leave a Reply