Jayapura (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Papua meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat mulai mengenakan tas noken dan baju bermotif Papua setiap Kamis dan Jumat sebagai upaya menonjolkan identitas budaya Tanah Cenderawasih yang perlu dilestarikan. . .
Direktur Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi Papua Jeri Agus Yudianto di Jayapura, Minggu, mengatakan noken telah ditetapkan sebagai situs warisan budaya terdaftar di UNESCO sehingga perlu dijaga kelestariannya.
Dikatakannya: “Berdasarkan surat edaran Gubernur Papua nomor: 000.8.6.1/0554/SET tentang penggunaan baju batik Papua dan tas noken setiap hari Kamis dan Jumat, hal ini sudah mulai dilakukan”.
Menurut Jeri, para ASN Pemprov Papua sebaiknya mulai mengenakan baju dan tas noken, apalagi ini juga sebagai upaya menunjang perekonomian para pengusaha kerajinan.
“ASN di Pemprov Papua berjumlah sekitar 8.000 orang dan minimal setiap pegawai mempunyai dua baju, dan ini akan berdampak secara ekonomi,” ujarnya.
Dijelaskannya, pihaknya juga berharap surat edaran tentang penggunaan baju batik dan tas noken juga bisa diterapkan di seluruh kabupaten dan kota, hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.
“Dengan surat edaran ini kita bisa semakin mencintai produk Papua dan ikut melestarikan budaya Bumi Cenderawasih agar kelestarian tas noken dan batik tidak hilang,” ujarnya lagi.
Ia menambahkan, apalagi saat ini budaya Barat sudah masuk ke Papua, maka diperlukan upaya konservasi agar ciri-cirinya tetap terjaga dengan baik.
Sementara itu, Mama Anita, salah satu pembuat tas token di Kota Jayapura, mengatakan pihaknya sangat mendukung surat edaran tersebut.
“Peraturan penggunaan tas token oleh pemerintah daerah akan sangat membantu penjualan produk kita dan kedepannya dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas,” ujarnya.
Leave a Reply