Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Cegah DBD, Pemkot Jakpus rutin periksa kondisi rumah penduduk

JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan sidak rutin terhadap kondisi rumah warga untuk mencegah jentik nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan.

“Apalagi saat musim hujan, setidaknya dalam seminggu kita harus memeriksa 500 atau seluruh kontainer yang ada di rumah untuk mengetahui apakah ditemukan jentik atau tidak,” kata Wali Kota Jakarta Pusat Dani Sukma di Jakarta, Senin.

Pemeriksaan di setiap RT dilakukan setiap hari oleh petugas pemerhati jentik (jumantik). Usai pemeriksaan, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan rumah, termasuk tempat sampah.

Dani mengatakan, DBD muncul pada musim pancaroba, atau pergantian musim hujan dan kemarau. Saat musim hujan, genangan air menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah.

“Saat musim hujan muncul genangan air, dan kemungkinan genangan air itulah yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah,” ujarnya.

Baca juga: PSN 3M Plus Solusi Pemberantasan DBD Paling Ampuh di Jakarta Pusat

Selain itu, Dani juga menggencarkan upaya Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN) untuk mengakhiri siklus hidup nyamuk dengan melakukan pengurasan, penutupan tangki air, dan daur ulang barang bekas.

Selain itu, kegiatan ini dilengkapi dengan penyemprotan larvasida untuk membunuh larva, pemeliharaan ikan pemakan larva, dan penggantian air dalam pot atau vas.

“Karena kami tidak mengizinkan wadah terbuka yang memungkinkan nyamuk menghasilkan jentik. Makanya harus kita tangani sumbernya, yang paling efektif adalah dengan memberantas sarang nyamuk,” kata Dani.

Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Pusat mencatat hal itu mulai tahun 2024 Januari hingga 5 September Di Jakarta Pusat, terdapat 1.125 kasus DBD dan lima kematian di Kemayoran, Johar Baru, dan Tana Abang.

Kabupaten Kemayoran (301 kasus), Johar Baru (192), Chempaka Putih (164), Thana Abang (117), Sawah Besar (115), Menteng (115), Senen (96) dan Gambir (25 kasus) mempunyai jumlah kasus tertinggi. kasus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *