Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merelokasi korban bencana di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, ke rumah-rumah di Jakarta.
Hal itu diungkapkan Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi menanggapi pemberitaan surat kabar yang membahas penanganan korban Kebon Kosong, seperti korban kebakaran Manggarai yang mendapat rombongan di Rusun Pasar Rumput.
“Ada yang punya rumah, ada yang kontrakan. Saya belum putuskan. Tapi saya coba bicara,” kata Teguh di lokasi pengungsian SDN 09 Kebon Kosong, Jakarta Pusat, Rabu.
Teguh menyempatkan diri berdiskusi dengan para pengungsi yang berencana memindahkan rumahnya ke taman umum terdekat.
“Ada yang langsung tanggap, tapi ada pula yang diam saja, tentu saja belum ada keputusan. Tentu kami akan verifikasi dokumen terkait masalah ini,” kata jujur.
Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan bekerja sama dengan pemerintah pusat.
Di sisi lain, Teguh memastikan bantuan akan terjamin di setiap lokasi pengungsian, mulai dari makan sehari-hari, selimut, dan aktivitas lainnya.
Teguh juga akan bekerja sama dengan dinas dan instansi terkait karena pengendalian wilayah terdampak kebakaran tidak hanya ada di Pemprov DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, akan terus menyalurkan bantuan dalam jumlah besar kepada ratusan korban tersebut.
Bantuan yang direncanakan berupa air mineral 120 dus, makanan siap saji 1.800 dus, selimut 500 buah, keranjang keluarga 500 buah, tas bayi 500 buah, tas pakaian 650 buah, bar jenis 6 buah, dan tempat tidur 500 buah.
Bantuan yang diterima BPBD DKI Jakarta kemarin berupa bantuan material dan pengabdian kepada masyarakat untuk sarapan dan makan siang, dari Palang Merah Indonesia (PMI), peleton tenda dan outlet perumahan portable, kata Teguh.
Selasa (10/12), terjadi kebakaran besar di kawasan pemukiman di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, di rumah seorang pemulung sampah plastik bernama J .
Segera percikan api menyebar dan membakar semua bangunan di sekitarnya.
Akibat kebakaran di desa ini, sejumlah 600 KK dan tujuh desa (RT) yakni RT 03, 04, 05, 06, 07, 08 dan 09 ( masuk RW 05) ikut prihatin.
Leave a Reply