Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pertemuan pertama Komite Kerja ASEAN+3 setujui PEDs ASEAN 2025

KUALA LUMPUR (ANTARA) – Pertemuan pertama Komite Kerja ASEAN+3 menyetujui usulan Malaysia untuk mengidentifikasi prioritas utama perekonomian ASEAN pada tahun 2025 (Key Economic Deliveries/PED).

Pertemuan di Langkawi, Kedah, menyetujui PED ASEAN dan PED ASEAN+3, kata Kementerian Keuangan Malaysia dalam keterangannya di Putrajaya, Kamis.

ASEAN+3 atau ASEAN Plus Tree (APT) merupakan kerja sama ekonomi antara negara-negara ASEAN dengan Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. APT lahir pada tahun 1997 sebagai inisiatif untuk mengatasi krisis Asia dan sejak itu terus berinovasi dan menjadi alat kerjasama yang lebih luas di bidang ekonomi, politik, keamanan dan sosial budaya.

Prioritas ekonomi ASEAN pada tahun 2025 di bawah kepresidenan Malaysia meliputi: pertama, peningkatan akses terhadap pendanaan untuk ASEAN yang berkelanjutan dan perubahan iklim. Kedua, mempercepat pengembangan pasar modal ASEAN agar lebih berkelanjutan, saling terhubung, dan inklusif.

Ketiga, mendorong stabilitas pembayaran instan di ASEAN.

Sementara itu, prioritas ekonomi utama ASEAN+3 pada tahun 2025 antara lain, pertama, negara-negara ASEAN+3 menjadi anggota penuh Southeast Asian Disaster Risk Reduction Initiative (SEADRIF). Kedua, memperluas keanggotaan ASEAN+3 Financial Think Tank Network (AFTN).

Ketiga, meningkatkan kredibilitas Multilateralisasi Inisiatif Chiang Mai (CMIM) dengan beralih dari kontrak ke modal. Keempat, meningkatkan akses terhadap CMIM.

CMIM adalah mekanisme bantuan keuangan regional yang dirancang untuk mengatasi masalah neraca pembayaran dan likuiditas jangka pendek dan kompatibel dengan sistem keuangan internasional lain yang ada.

Pertemuan pertama Komite Kerja ASEAN+3 diselenggarakan di Malaysia dan Tiongkok pada 14 hingga 15 Januari 2025. 135 pejabat dan perwakilan anggota dari lembaga keuangan dan bank sentral negara anggota ASEAN+3, termasuk ASEAN, Tiongkok. , Indonesia dan Jepang.

Sebagai ketua konferensi, Malaysia dipimpin oleh Zanzuri Abdul Aziz, Wakil Sekretaris Jenderal (Kebijakan) Kementerian Keuangan, dan Tiongkok dipimpin oleh Zhang Minwen, Wakil Direktur Jenderal Kementerian Keuangan Tiongkok.

Hal ini diketuai oleh Ida Harniza Johar, direktur cabang internasional Bank Negara Malaysia, dan oleh Chen Jing, wakil gubernur Bank Rakyat Tiongkok.

Usulan DRFI

Hal penting lainnya yang dibahas dan disepakati dalam pertemuan tersebut adalah konsep Disaster Relief Fund (DRFI). Rencana jalan DRFI 2026-2028 diusulkan antara lain untuk mengatasi kerentanan wilayah terhadap bencana alam.

Direkomendasikan untuk membentuk platform baru yang didedikasikan untuk membahas kebijakan fiskal di tingkat menteri keuangan ASEAN+3, dan untuk membentuk mekanisme Penyesuaian Kebijakan (PAI) untuk membantu negara-negara anggota meningkatkan stabilitas situasi keuangan mereka.

Permasalahan yang disepakati dalam pertemuan tersebut akan direvisi dan dibahas lebih lanjut pada pertemuan kedua Komite Kerja ASEAN+3 yang rencananya akan diselenggarakan di Xiamen, Tiongkok pada tanggal 5-6 Mei 2025, untuk kemudian diserahkan pada kesepakatan di ASEAN+3. pertemuan moneter para Menteri dan gubernur bank sentral akan bertemu pada bulan Juni 2025.

Malaysia bersiap menjadi ketua ASEAN pada tahun 2025. Tiga pilar ASEAN adalah Komunitas Ekonomi (AEC), Komunitas Politik dan Keamanan (APSC), dan Komunitas Sosial Budaya (ASCC).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *