Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

LSF komitmen lindungi masyarakat melalui penyensoran bertanggung jawab

Jakarta (ANTARA) – Dewan Pengkajian Film (LSF) menyatakan terus memperkuat komitmennya dalam melindungi masyarakat melalui pengkajian film yang diperlukan untuk menciptakan sistem perfilman yang berkualitas.

“LSF bertekad menjaga keseimbangan antara mendukung pertumbuhan industri film dan menjaga hak masyarakat untuk menonton film,” kata Presiden LSF Naswardi dalam konferensi di Jakarta, Kamis.

Naswardi menjelaskan masyarakat, terutama kelompok rentan, harus dilindungi dari video yang berpotensi membahayakan, terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan media.

LSF fokus melindungi pemirsa, baik yang menonton di bioskop, televisi, maupun melalui layanan Over The Top (OTT).

Salah satu tujuan penting LSF adalah memastikan bahwa film-film yang didistribusikan tidak mengandung konten yang dapat melanggar moral, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan lainnya.

Dalam upaya melindungi penonton dari pengaruh negatif, LSF menghadirkan film dan media dengan membahas beberapa pertanyaan sensitif.

Banyak dari tren ini termasuk melihat ketelanjangan, perilaku tidak bermoral seperti LGBT, kekerasan, penyalahgunaan narkoba dan zat-zat terlarang, perjudian, kegiatan ilegal, dan yang dapat menghancurkan martabat manusia dan mengganggu perdamaian beragama.

“Semua pertanyaan ini dijawab melalui sistem klasifikasi usia yang berupaya memastikan bahwa masyarakat dapat memilih tayangan yang sesuai dengan usia dan kecerdasan mereka,” ujarnya.

Naswardi juga mengatakan LSF memutuskan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya budaya introspeksi diri.

Pihak perusahaan berharap penonton Indonesia bisa mengatur dan memilih tayangan yang sesuai dengan usianya.

Dengan mengedukasi masyarakat melalui media yang terkoordinasi dan terstruktur, LSF berharap semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya memilih tayangan yang sesuai dengan kebutuhan moral dan sosial.

Di sisi lain, sebagai lembaga yang turut serta menjaga keseimbangan antara kebebasan berkesenian dan tanggung jawab sosial, LSF telah menjalin banyak kemitraan berbeda dengan berbagai kelompok, termasuk mahasiswa, komunitas, statistik platform masa kini, dan organisasi film.

Ia mengatakan, dukungan ini dilakukan untuk memastikan kebebasan berekspresi di industri film tidak melanggar norma sosial.

Naswardi menegaskan, LSF tidak hanya bertanggung jawab terhadap film dan bioskop, tetapi juga bertanggung jawab atas penyiaran film dan televisi serta layanan OTT.

Hal ini penting mengingat semakin banyaknya platform digital yang digunakan masyarakat untuk mengakses konten.

“LSF berkomitmen untuk memastikan seluruh platform ini mematuhi standar dan memberikan kerangka perencanaan tahun yang tepat. Kami terus berinovasi dalam menciptakan sistem perencanaan tahun yang relevan dan diterima oleh masyarakat.. tersebar luas,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *