JAKARTA (ANTARA) – Ketua Badan Pengawas Perfilman (LSF) Naswadi mengatakan tahun 2024 akan menjadi tahun yang baik bagi industri perfilman, apalagi jumlah film yang masuk ke badan pengawas pada periode tersebut melebihi film luar negeri.
“Tahun 2024 akan menjadi tahun yang berharga dan bermanfaat bagi industri film nasional. Ini pertama kalinya jumlah film nasional melebihi film luar negeri, menunjukkan pesatnya pertumbuhan industri film nasional,” ujarnya. konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan sepanjang tahun 2024, LSF akan mereview total 42.331 film dan iklan, melebihi target organisasi yang berjumlah 41.500 film.
Jumlah film dan iklan TV yang direview LSF pada tahun 2024 tercatat 833 lebih banyak dibandingkan tahun lalu sebanyak 41.498.
LSF memperkirakan akan ada 540 film pada tahun 2024, yang terdiri dari 285 film dalam negeri dan 255 film luar negeri.
Jumlah film yang dirilis pada tahun 2024 merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Lebih lanjut, Naswadi mengatakan pada tahun 2024, jumlah film dalam negeri untuk pertama kalinya akan melebihi jumlah film impor.
Berdasarkan data LSF, total film nasional yang dirilis pada 2024 berjumlah 285 film, sedangkan pemilik film tersebut berjumlah 140 perusahaan produksi.
Catatan Sistem Manajemen Sensor Elektronik (e-Sias) LSF menunjukkan akan ada 87 film horor (30,5%) pada tahun 2024, lebih sedikit dibandingkan drama (total 141 (49,5%).
Terdapat 24 film pendek (8,4%) yang direkam selama periode ini, 12 film dokumenter (4,2%), 6 film romantis (2,1%) dan 4 kartun/film (1,4%).
Selain itu, terdapat empat film komedi (1,4%), tiga film (1,1%), dan satu film biopik, satu film fiksi ilmiah, satu film epik, dan satu film bergenre musikal.
Jika dipecah berdasarkan kelompok umur penonton, akan terdapat 106 film (19,6%) yang cocok untuk segala usia pada tahun 2024, 227 film (42,1%) cocok untuk 13+ dan 192 (35,6%) cocok untuk 17+ dan 15+ Film. 2,7% video cocok untuk usia 21+.
Naswadi mengatakan, peran LSF adalah mendukung industri film untuk berproduksi lebih baik dan memastikan masyarakat mempunyai kesempatan untuk membuat program yang baik.
LSF juga bertanggung jawab untuk menetapkan kelompok usia penonton yang sesuai untuk setiap film yang akan diputar di bioskop, televisi, dan platform lainnya.
Leave a Reply