Abu Dhabi (ANTARA) – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) memperkirakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit II di Sumatera Selatan dapat beroperasi pada April atau Mei 2025 dengan kapasitas 55 megawatt (MW).
“Mudah-mudahan April atau Mei 2025, aset Lumut Balai Unit II berkapasitas 55 MW sudah COD (commissioning date),” kata CFO PGE Yurizki Rio kepada ANTARA saat ditemui di sela-sela Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW). diadakan pada hari Selasa di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Yurizki menjelaskan, proyek tersebut saat ini dalam masa uji coba setelah penyelesaian mekanis pada Desember 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Juryzki menyampaikan bahwa PGE mengelola listrik panas bumi hingga 672 MW di seluruh Indonesia. Potensi tersebut, kata dia, sudah terhenti sejak lebih dari empat tahun lalu.
Oleh karena itu, dengan diumumkannya kemajuan proyek Lumut Balai Unit II, Yurizki berharap dapat memperoleh tambahan kapasitas pembangkit panas bumi pada tahun 2025.
Yurizki sebelumnya mengatakan panas bumi memiliki faktor kapasitas yang besar sekitar 90-100 persen dan memberikan kepastian bagi penggunanya, oleh karena itu sangat tepat jika dijadikan sebagai pilar transisi energi.
Menurut Juryzka, faktor lain yang dapat menjadikan panas bumi sebagai basis swasembada energi adalah tersedianya sambungan jaringan listrik yang optimal dari PT PLN (Persero).
Pemanfaatan energi panas bumi akan berdampak langsung pada pengurangan penggunaan energi fosil atau minyak dan gas.
Sedangkan PGE merupakan pemain utama pengembangan panas bumi di Indonesia. Perseroan saat ini memiliki kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) terbesar dengan 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) dan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 megawatt (MW), terdiri dari 672 MW dioperasikan secara mandiri dan 1.205 MW dalam kontrak operasi bersama (JOC).
Leave a Reply