Istanbul (ANTARA) – Tom Fletcher, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Darurat, pada Minggu (12/8) mengumumkan rencananya untuk segera mengunjungi beberapa wilayah di Suriah.
Dia mengatakan situasi di Suriah berkembang dengan “kecepatan luar biasa”.
Melalui acaranya di Platform X, Fletcher menyoroti konflik yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade di Suriah yang telah menyebabkan jutaan orang mengungsi.
“Kami akan merespons kapan pun, di mana pun, dan dengan cara apa pun yang kami bisa untuk membantu orang yang membutuhkan, termasuk di pusat penampungan – dengan menyediakan makanan, air, bahan bakar, tenda, dan selimut,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa semua pihak harus melindungi warga sipil, infrastruktur sipil, dan personel misi kemanusiaan.
Fletcher menambahkan pentingnya memungkinkan para pengungsi untuk kembali dengan selamat dan sukarela bila memungkinkan.
Dia mengatakan dia telah berkomunikasi secara luas dengan kelompok-kelompok kemanusiaan di Suriah dan sekitarnya untuk memastikan kerja sama dan komunikasi yang kuat.
“Kami juga akan mengumpulkan mitra-mitra utama sebelum saya mengunjungi wilayah tersebut,” tambahnya.
Setelah periode yang relatif tenang, bentrokan antara pasukan rezim Assad dan kelompok anti-rezim kembali terjadi pada tanggal 27 November di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo, sebuah kota besar di Suriah utara.
Dalam waktu 10 hari, pasukan oposisi melancarkan serangan kilat, merebut kota-kota penting dan pada hari Minggu menguasai ibu kota Suriah, Damaskus.
Serangan cepat tersebut, dibantu oleh tentara pembelot, menjatuhkan rezim Assad setelah 13 tahun perang saudara.
Sumber: Anatolia
Erdogan berharap gerakan oposisi Suriah akan berlalu tanpa insiden
Leave a Reply