Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kementan dorong optimalisasi lahan rawa Sumsel untuk swasembada pangan

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) menggalakkan pengembangan lahan basah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk mendukung swasembada pangan melalui pengelolaan yang lebih baik guna meningkatkan produksi pertanian secara berkelanjutan.

“Besarnya potensi lahan basah di Indonesia, termasuk Sumsel, memerlukan upaya optimalisasi yang difokuskan pada pengembangan infrastruktur lahan dan air,” kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sumber Daya Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah dalam keterangannya. pernyataan di Jakarta, Rabu.

Hal itu diungkapkan Andi saat menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Optimalisasi Lahan Rawa (OPLA) antara Kepala Dinas Pertanian Daerah Sumsel Bambang Pramono dan Danrem 044/Gapo TNI Brigjen TNI Muhammad Thohir di Palembang.

Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produktivitas pangan di Indonesia.

Menurut dia, perjanjian kerja sama tersebut bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan optimalisasi lahan basah guna mendukung upaya nasional mencapai ketahanan pangan.

“Mari kita gotong royong, mari kita bekerja sendiri-sendiri, karena negara telah mempercayakan kita semua untuk melakukan hal ini. Lakukan saja yang terbaik, agar swasembada pangan terwujud,” kata Andi.

Selain itu, Andi mengatakan Kementerian Pertanian menargetkan optimalisasi lahan seluas 500.000 hektar pada tahun 2025.

“Target 500.000 hektare tersebut mencakup 320.541 hektar lahan basah dan 179.459 hektar non lahan basah. “Pastikan pekerjaan konstruksinya sesuai dengan SID,” ujarnya.

Langkah ini, lanjut Andi, merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk meningkatkan produksi pangan melalui optimalisasi sumber daya lahan dan mendukung tenaga kerja terampil,

Kegiatan optimalisasi lahan meliputi pembangunan dan rehabilitasi kanal di tingkat lahan pertanian, penguatan tanggul, drainase dan infrastruktur pendukung lainnya.

“Pekerjaan konstruksi ini dapat dilaksanakan melalui swakelola tipe II atau melalui penyedia jasa konstruksi lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Sumsel Bambang Pramono mengungkapkan daerahnya memiliki target penambahan lahan basah seluas 106.357 hektar pada tahun 2025.

Saat ini, berdasarkan data usulan kabupaten/kota per 2 Januari 2025, kegiatan optimalisasi di kawasan tersebut mencakup lahan basah seluas 74.980 hektare dan non lahan basah seluas 500 hektare sehingga mayoritas menjadi 75.480 hektare. Selebihnya harus kita kejar sampai target terpenuhi, ujarnya.

Bambang menjelaskan pentingnya kolaborasi dengan TNI untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan konstruksi dan Survei Inspeksi Desain (SID). Dengan adanya kegiatan optimalisasi lahan basah dan program pencetakan sawah diharapkan dapat meningkatkan luas lahan pertanian dan produktivitas tanaman pangan khususnya padi di Sumsel.

“Melalui kolaborasi ini, kami menunjukkan komitmen kami untuk meningkatkan produksi dan pengelolaan lahan di Sumsel. “Kolaborasi dengan perguruan tinggi juga akan mendukung penilaian dan perencanaan yang matang untuk mencapai target yang telah ditetapkan,” jelas Bambang.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan Kementerian Pertanian terus berupaya mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional. Hal ini mencakup program optimalisasi lahan, fasilitasi distribusi pupuk bersubsidi, dan mekanisasi pertanian.

“Kami pastikan, khususnya untuk mengoptimalkan lahan untuk swasembada ke depan, seluruh infrastruktur dan sarana produksi harus dipersiapkan secara matang,” kata Mentan.

Penyiapan infrastruktur dan kemauan bekerja sama dapat mempercepat peningkatan produksi pangan.

Mentan berharap dengan kerja keras dan kerja sama, swasembada pangan akan segera terwujud.

“Kami tidak ingin hanya sekedar ngobrol. “Kita harus bergerak cepat dan tepat agar masyarakat Indonesia dapat terus memiliki akses pangan yang mudah dan terjangkau,” kata Mentan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *