Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mengumumkan alas kaki akan mendominasi ekspor Jakarta pada Oktober 2024 dengan pangsa 21,62 persen.
“Kalau kita lihat kelompok produk besar seperti sepatu, pangsanya 21,62 persen. Ekspor ini meningkat (meningkat) sebesar 26,19 persen,” kata Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin.
Hal ini, menurutnya, patut disyukuri karena sepatu merupakan bisnis yang sangat padat karya.
Nurul mengatakan, nilai ekspor barang kaki sebesar 312,01 juta dolar AS. BPS DKI menemukan kelompok komoditas ini didominasi oleh sepatu olahraga dengan tujuan ekspor utama ke Amerika Serikat, Belgia, dan Belanda.
Secara total, nilai ekspor DKI Jakarta pada Oktober 2024 sebesar 1,44 miliar dolar AS atau meningkat 16,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya pada September 2024.
Pertumbuhan ekspor sektor migas dan nonmigas turut menyumbang peningkatan ekspor bulanan pada periode ini. Sektor migas tumbuh sebesar 36,64 persen yang disebabkan oleh peningkatan impor bahan bakar mineral pada periode tersebut.
Sementara ekspor nonmigas meningkat sebesar 15,98 persen pada periode tersebut. Ekspor industri pengolahan memberikan kontribusi terhadap nilai ekspor pada periode ini yang meningkat sebesar 16,11 persen.
Ekspor manufaktur merupakan sektor penopang utama ekspor DKI Jakarta yang menyumbang 96,64 persen dari total ekspor DKI. Alas kaki merupakan kelompok produk ekspor utama industri manufaktur dengan kontribusi sebesar 21,62 persen terhadap total ekspor DKI Jakarta.
“Jadi ekspor ini termasuk yang tertinggi kalau kita lihat rangkaian tahun 2024. Jadi patut kita syukuri dinamika ekspor melalui pelabuhan Tanjung Priok bisa terus meningkat besar,” kata Nurul.
Produk ekspor terbesar berikutnya adalah kendaraan dan bagiannya yang memberikan kontribusi 14,15 persen terhadap total ekspor Jakarta. Namun nilai ekspornya turun 3,58 persen dibandingkan September 2024.
Produk-produk ini terutama diekspor ke Filipina, Malaysia dan Vietnam. “Ada yang turun 3,58 persen. Meski turun, tapi nilainya sangat tinggi yakni US$ 204,26 juta. Artinya masih sangat dominan,” kata Nurul.
Selain itu, logam mulia dan perhiasan menduduki peringkat ketiga produk ekspor DKI Jakarta dengan pangsa 9,57 persen dan nilai ekspornya mencapai US$ 138,1 juta.
Komoditas khusus pada kelompok ini adalah logam dasar mulia serta perhiasan dan barang berharga. Negara yang menjadi tujuan ekspor kelompok bahan baku ini adalah Singapura, Hong Kong, dan Uni Emirat Arab.
Leave a Reply