Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Sri Mulyani sebut Makan Bergizi Gratis perkuat modal manusia

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Keuangan Mulyani Indrawati mengatakan Program Makan Gizi Gratis (MBG) dapat memperkuat sumber daya manusia.

Dalam akun Instagram @smindrawati yang didaftarkan di Jakarta, Rabu, Mulyani menjelaskan tujuan program MBG adalah menciptakan sumber daya manusia (SDM) terbaik melalui peningkatan gizi anak sekolah.

Ia mengutip penelitian Bank Dunia (2024) yang menunjukkan bahwa penyediaan makanan bergizi dapat meningkatkan kehadiran, partisipasi, dan mengurangi malnutrisi/stunting.

Selain itu, menurut PBB atau PBB (2021), penyediaan makanan bergizi di negara maju dapat mengontrol pola makan dan mengurangi risiko obesitas dan diabetes pada anak usia sekolah.

“Dampak dari program MBG diharapkan dapat meningkatkan kegiatan perekonomian daerah/pedesaan khususnya UMKM, menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Menkeu.

Program MBG dimulai pada Senin (1/6) di beberapa sekolah. Anggaran program MBG tahun 2025 mengalokasikan Rp71 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Lalu Muhammad Ivan Mahrdan, Kepala Bagian Hukum dan Humas (Humas) Badan Pangan Nasional (BGN), mengatakan fokus utama penyelenggaraan MBG di Jakarta 2025 adalah siswa sekolah.

Hasan Nasbi, Kepala Kantor Urusan Publik Kepresidenan Indonesia, mengatakan pihaknya berharap dapat mencapai target 937 dapur MBG pada akhir Januari 2025 dan target 5.000 dapur MBG untuk melayani 20 dapur pada akhir tahun 2025. Jutaan penerima manfaat mulai dari siswa PAUD-SMA, anak prasekolah, ibu hamil dan ibu menyusui.

Sebanyak 190 Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG siap beroperasi yang tersebar di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta dan Pusat. Jawa, Jawa Taimur, D.I. Yogyakarta dan Gorontalo.

Setelahnya Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.

Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan (KSP) M. Kodri mengatakan MBG akan digulirkan secara bertahap di seluruh Indonesia hingga target 83 juta orang tercapai pada tahun 2029.

“Karena ini program yang sangat besar, jika mencakup seluruh Indonesia, maka jumlah penerima MBG sekitar 83 juta. Tentu tidak bisa sekaligus, harus bertahap,” kata Kodari saat itu. Tinjauan pelaksanaan MBG di SDN 06 dan 07 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (6/1).

Dengan dilaksanakannya MBG secara bertahap, lanjutnya, maka akan terjadi proses pembenahan sistem, perbaikan mekanisme, dan terus memperbaiki kekurangan-kekurangan yang masih ada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *