Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

WSJ: Tim Trump usulkan Ukraina untuk sementara tidak masuk NATO

MOSKOW (ANTARA) – Tim Presiden terpilih AS Donald Trump mengusulkan untuk mengakhiri konflik di Ukraina dan menawarkan senjata baru jika Kiev menolak bergabung dengan NATO setidaknya selama 20 tahun, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan Kamis.

Mengutip sumber anonim, surat kabar tersebut mengatakan gagasan tersebut juga mencakup pembentukan zona demiliterisasi sepanjang 1.300 kilometer, namun masih belum jelas siapa yang akan menjaga kawasan tersebut.

Pasukan penjaga perdamaian di kawasan ini tidak termasuk pasukan AS dan tidak berasal dari organisasi internasional yang didanai AS seperti PBB, tambah laporan itu.

Penasihat Trump juga mengatakan, seperti dikutip WSJ, bahwa Eropa harus menjaga perdamaian di Ukraina. Namun, pemimpin AS tidak menyetujui satu pun rencana tersebut.

Sebelumnya, pemilihan presiden AS digelar pada Selasa (11/5). Wakil Presiden Kamala Harris mewakili Partai Demokrat, sementara Trump mencalonkan diri sebagai anggota Partai Republik.

Trump memenangkan masa jabatan kedua sebagai presiden Amerika Serikat dengan 295 suara elektoral, sedangkan Harris meraih 226 suara.

Kemenangan tersebut menandai kebangkitan bersejarah Partai Republik, yang kalah dalam pemilihan presiden AS tahun 2020 dari Presiden Joe Biden, yang akan digantikan oleh Trump.

Juni lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan inisiatif penyelesaian konflik di Ukraina secara damai, yang mana Moskow segera mengadakan gencatan senjata dan menyatakan kesiapannya untuk bernegosiasi setelah penarikan pasukan Ukraina dari wilayah wilayah baru Rusia. .

Selain itu, Kiev harus menyatakan penolakannya terhadap niatnya untuk bergabung dengan NATO dan juga memulai demiliterisasi dan de-Nazifikasi, serta menyetujui status netral, non-blok, dan nuklir. Putin juga meminta pencabutan sanksi terhadap Rusia.

Namun setelah pasukan Ukraina menginvasi wilayah Kursk Rusia pada bulan Agustus, Putin menyebut pembicaraan di Kiev merupakan prospek yang mustahil.

Ajudan Kremlin, Yuri Ushakov, mengatakan proposal perdamaian Moskow belum ditinggalkan, namun Rusia saat ini tidak mendiskusikannya dengan Ukraina.

Sumber: Sputnik-OANA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *