JAKARTA (Antara) – Tinggal enam hari lagi di tahun 2025, kabar mengejutkan bagi para pecinta sepak bola Tanah Air adalah Shin Tae-yong (STY) resmi mengakhiri tugasnya sebagai pelatih timnas Indonesia
Rumor pemecatan STY santer terdengar sejak 30 Desember 2024. Saat itu, media Italia Tuttosport memuat artikel berjudul “Thohir Ingin Piala Dunia: Pelatih Eropa untuk Indonesia”.
Dalam artikel yang ditulis Stefano Pasquino, tak disebutkan pernyataan Eric Thohir selaku Jenderal PSSI, namun penulis mengatakan jika ingin melakukan lompatan bagus untuk masuk Piala Dunia, harus ditunjuk pelatih baru. Dan pelatih baru harus berasal dari Eropa.
Bola panas memasuki publik setelah beritanya diangkat oleh beberapa media Indonesia. Selain itu, akun Instagram anggota Komite Eksekutif PSSI Khairul Anwar pada Minggu (5/1) juga memberi isyarat perpisahan kepada STY.
Titik terang muncul pada Senin (6/1) saat Eric Thohir dalam jumpa pers di Jakarta mengumumkan bahwa Shin Tae-yong tidak bertanggung jawab melatih timnas Indonesia. Serial drama Korea yang dibintangi STY sebagai pemeran utamanya kini telah menutup bukunya. akhir
Permainan ini dimulai pada era kepemimpinan PSSI sebelum Eric Thohir. STY didekati dan resmi dikontrak sebagai pelatih timnas Indonesia saat PSSI dipimpin Mochamad Iriawan.
Saat STY resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru timnas Indonesia pada 28 Desember 2019 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, ekspektasi masyarakat begitu tinggi. Pasalnya, meski STY tak pernah menyumbangkan trofi untuk mantan timnya di Korea Selatan, ia mengukir namanya saat mengalahkan Jerman 2-0 di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018. .
Covid-19 dan kekalahan
Saat STY memulai petualangannya di Indonesia, pada awal tahun 2020, dunia sedang dilanda pandemi Covid-19. Saat itu, STY tidak pernah dilaporkan tertular. Dia baru bersentuhan dengan Covid-19 pada tahun 2021. Namun, pekerjaan dan pikirannya rusak.
STY memulai karirnya pada September 2020 dengan menjadi kapten tim U-19 dalam pertandingan persahabatan di Kroasia. Alhasil, tim U-19 kalah dari Bulgaria dengan skor 0-0. 3-1-7 melawan Kroasia dan 3-3 melawan Arab Saudi.
STY Pertama di Timnas Senior Pada laga uji coba di Turki, hiburan di Afganistan, pemain Tanah Air yang saat itu diperkuat Ivan Dims dan Fachruddin Aryanto kalah 0-1.
Perilaku pemain asing
Dalam perjalanannya, kiprah STY banyak difasilitasi oleh PSSI dan pemerintah Indonesia dengan mendatangkan pemain asing untuk residensi.
Diawali dengan penampilan Jordi Amat, disusul Sandy Walsh, Shane Patinama, Raphael Strike, Iver Jenner, Justin Hubner, Jay Eads, Nathan Tjo-A-On, Ragnar Ortmangoen, Thon Haye, Martin Pace, Calvin Verdonck, Jens Raven . . , Kevin Dix dan Mies Hilgers berpindah negara.
Dibantu pemain asing yang terbiasa dengan kendala liga-liga besar sepak bola Eropa, tim Tanah Air mulai berbenah. Namun perlu diingat, proses mendatangkan pemain asing tidak dilakukan dalam waktu singkat kecuali dalam satu kendaraan.
Misalnya pada Piala AFF 2020 2021 dan Piala AFF 2022, STY masih banyak mengandalkan pemain non asing. Di kedua laga tersebut, Garuda kalah di final dan semifinal.
Lambat laun, dengan masuknya pemain asing, STY semakin leluasa menggunakan taktik dan sistem permainannya sendiri. Ia kemudian mengantarkan Timnas Indonesia ke putaran final Piala Asia 2023 setelah melalui perjalanan panjang melewati babak kedua, babak ketiga, dan kualifikasi.
Di Piala Asia 2023, dengan dukungan pemain seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, Elkan Bagot, dan Shane Patinama, Indonesia berhasil lolos dari babak penyisihan grup.
Sayangnya di babak 16 besar tim Garuda harus menerima keunggulan Australia dengan unggul 4-0.
Dia hampir berhasil mencapai Olimpiade
Selain mendukung pemain asing, STY juga sangat baik dalam mengembangkan pemain lokal yang dilatih. Pada Piala Asia U-23 2024 yang berhadiah tiket Olimpiade Paris 2024 untuk tiga besar, STY hanya menurunkan empat pemain asing. Saat itu, ia berhasil memimpin tim Garuda Muda yang mengalahkan Australia 1-0, dan kemudian mengalahkan Jordan 4-1.
Di babak semifinal, STY mengejutkan Indonesia dengan mengalahkan negaranya Korea Selatan 11-10 melalui adu penalti. Sayangnya, di babak semifinal, Uzbekistan kalah 0-2 dari Indonesia.
Pintu Olimpiade Paris masih terbuka melalui perebutan tempat ketiga. Sayangnya, Indonesia kembali gagal meraih kemenangan, setelah Irak mengalahkan mereka dengan skor 2-1.
Pintu masih terbuka untuk tampil di Olimpiade melalui laga penyisihan antara tim dan Guinea. Namun Dewi Fortuna kembali tak tersenyum kepada STY dan prajuritnya, Indonesia kalah dari wakil Afrika Guinea dengan skor 0-1.
Dia yang terbiasa mengkritik
Memimpin tim olahraga Korea Selatan, STY punya pengalaman panas. Saat pulang kampung usai memimpin Korea Selatan ke Piala Dunia 2018 di Rusia, STY dan staf kepelatihan Korea Selatan saling melempar telur.
Setelah mendarat di Indonesia, bukan berarti kritik tak pernah datang ke STY. Nama populer lainnya di mata publik adalah Tommy Walley, seorang pengamat sepak bola yang kerap mengkritik pria berusia 54 tahun itu.
Beberapa hal yang kerap dikritik STY antara lain kegagalan membawa trofi ke timnas Indonesia meski banyak pemain asing, strategi permainan yang dianggap elite pilihan sebagian kalangan Aktor yang tidak memenuhi ekspektasi penonton. , rumor perselisihan dengan Alcan Baggott, dan bahkan ketidakmampuannya berbicara bahasa Inggris di depan sang jenderal.
Namun sebagian besar penikmat sepak bola Indonesia tergabung dalam STY. Faktanya, beberapa kritikus STY telah menerima pelecehan lebih lanjut dari netizen, yang mengarah pada doxxing pribadi.
Raj juga berterima kasih kepada STY. Pada Juli 2024, pemerintah memberikan visa emas kepada STY yang diturunkan oleh Presiden Joko Widodo.
Golden Visa adalah izin tinggal bagi warga negara asing untuk jangka waktu 5 sampai 10 tahun.
STY semakin dikenal di mata publik karena terlihat dekat dengan pemain asuhannya. Sangat mudah untuk menemukan gambar atau video di internet tentang dia yang dicemooh oleh pemain, atau sebaliknya, atau mendapat kartu kuning setelah pertandingan.
Wartawan yang mengikuti para pemain tanah air semakin jatuh hati pada STY karena semangatnya menjawab pertanyaan, dan jarang berbicara bahasa Indonesia. Mengucapkan “terima kasih” dalam bahasa Korea sehari-hari menutup wawancara dengan wartawan atau konferensi pers.
Babak baru
Kini rentetan pukulan Shin Tae-yong sudah berakhir. Masyarakat dan komunitas sepak bola Indonesia menantikan sosok pengganti Opa Correa untuk memimpin timnas Indonesia.
Eric Thoheer, Ketua Klub Sepak Bola PSSI, mengisyaratkan pelatih timnas baru akan merupakan pakar dari Eropa, khususnya Belanda. Angka tersebut baru akan terungkap pada 11 Januari, meski rumor mengarah ke mantan pemain Belanda Patrick Kluivert.
Bagaimana perkembangan timnas Indonesia di bawah kepemimpinan pelatih baru? Menemukannya. Namun, alih-alih meraih trofi, mungkin komunitas sepak bola Indonesia saat ini lebih memilih tim sepak bola Tanah Air yang bisa bermain seru untuk ditonton, dan membawa kegembiraan di hati para penggemarnya.
Leave a Reply