Jakarta (ANTARA) – Direktur Eksekutif Pengelolaan Penyelenggaraan Program Kartu Prakerja (MPPKP) Denni Puspa Purbasari menyatakan return on investment (ROI) atau laba atas investasi dari pelaksanaan program kartu prakerja mencapai 14 persen. .
“Tampaknya penerima awal mengalami peningkatan pendapatan setidaknya 10 persen lebih besar dibandingkan penerima awal. Kalau dihitung-hitung ternyata returnnya 14 persen, kata Denni Puspa Purbasari di Bandung, Jumat.
Dalam acara “Indonesia Development Talks 18: Future of Work and Youth Employability” yang dipantau secara online dari Jakarta, ia mengatakan penerapan program Kartu Prakerja dapat mencapai hasil yang diinginkan hanya dengan 1 persen anggaran operasional.
Dikatakannya, tingkat penyelesaian program pelatihan oleh peserta mencapai 96 persen, dengan 26 persen mendapatkan pekerjaan setelah menganggur dan 2 persen menjadi angkatan kerja formal karena berada di angkatan kerja informal.
Selain itu, 5 persen peserta meningkatkan statusnya dari UMKM tidak terdaftar menjadi UMKM terdaftar.
Denni mengatakan, pihaknya terus mengupayakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar tenaga kerja di Indonesia berdasarkan data dari berbagai portal pencarian kerja.
Berdasarkan data, mereka mengatakan bahwa keterampilan terkait perencanaan konten, akuisisi bakat, penjaminan kualitas, desain UX, epidemiologi, penghitungan karbon, dan pelaporan keberlanjutan paling dibutuhkan saat ini.
Terkait keterampilan terkait teknologi dan pembangunan berkelanjutan seperti penghitungan karbon dan pelaporan berkelanjutan, ia mengatakan saat ini pihaknya telah memberikan lebih dari 14 pelatihan dan pelatihan keterampilan hijau berbasis kecerdasan buatan (AI).
Denni mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan program dengan memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada mitra pelatihan untuk masuk ke ekosistem Prakerja karena program tersebut merupakan investasi yang baik bagi sumber daya manusia dan tenaga kerja.
“Makanya, saya mengajak seluruh pemilik program (pelatihan) di Indonesia yang terinspirasi dari Prakerja, setidaknya ada praktik baik di sini yang bisa diperluas, diterapkan, diadaptasi, sehingga bisa memanfaatkan anggaran dengan lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” dia menambahkan.
Leave a Reply