Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Keuangan (Vamenkeu) Anggito Abimanyu mengumumkan penerimaan perpajakan meningkat dalam empat bulan terakhir dengan realisasi Rp1.517,53 triliun per 31 Oktober 2024.
Jumlah tersebut 76,3 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar Rp 1.988,88 triliun.
“Pendapatan kita mengalami situasi positif dalam empat bulan terakhir,” kata Anggito dalam konferensi pers APBN edisi November 2024 di Jakarta, Jumat.
Penerimaan bruto pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mencatatkan angka positif yang meningkat 7,87 persen menjadi sebesar Rp620,42 triliun atau 76 persen 47 persen.
Pertumbuhan yang baik dari sisi PPN dan PPnBM sejalan dengan masih berlanjutnya konsumsi dalam negeri dan impor.
Kemudian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya juga meningkat positif sebesar 12,81% menjadi Rp32,65 triliun atau 86,52% dari target. Kenaikan PPB dan pajak lainnya disebabkan oleh kenaikan iuran PBB migas.
Berbeda dengan kedua komponen yang mencatatkan pertumbuhan positif, komponen pajak penghasilan (PPh) migas dan nonmigas masih mengalami penurunan.
PPh nonmigas sebesar Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target, turun tipis 0,34 persen. Meski tumbuh negatif, Anggito mengatakan komponen ini masih menunjukkan perbaikan karena penerimaan bruto industri pertambangan meningkat dan pemulihan yang rendah.
“Penurunan 0,34 persen itu kumulatif Januari-Oktober. Kalau dilihat September dan Oktober positif. Jadi setiap bulannya positif, tapi tahun ini masih merah,” jelas Anggito.
Sementara itu, PPh migas mengalami penurunan sebesar 8,97 persen akibat penurunan lift minyak. Bidang PPh migas menyumbang Rp53,70 triliun atau 70,31 persen.
“Saya berharap ada perubahan PPh migas dalam dua bulan terakhir,” imbuhnya.
Anggito mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis tren positif penerimaan pajak akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Leave a Reply