KUALA LUMPUR (ANTARA) – Forum Kawasan Pertumbuhan Asia Timur Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Filipina (BIMP EAGA) harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur sektor transportasi, khususnya konektivitas udara, untuk mendorong kerja sama ekonomi sub-regional, kata Konsul RI Tawau Hirama Aris.
Aris dalam keterangan tertulisnya di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan, prioritas harus diberikan pada pembangunan infrastruktur transportasi di wilayah perbatasan Kalimantan Utara seperti Tarkan, Sibatik dan Nonkan, serta Lahid Datu, Tau dan Kalabkan di Sabah. . Untuk membuka koneksi.
Meski komunikasi laut antara Tarkan di Kalimantan Utara, Indonesia dan Tawau di Sabah, Malaysia masih belum cukup untuk mendorong kerja sama ekonomi dan pembangunan kedua kawasan, ujarnya.
Melihat perkembangan Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN) di Kaltim, ia juga mengatakan perlu adanya pembukaan jalur penerbangan antara Balikpapan dan Tawau.
Menurutnya, jalur Makassar antara Sulawesi Selatan dan Tawau juga memiliki potensi ekonomi yang sangat besar karena banyak masyarakat di Sabah, khususnya Tawau, yang ternyata merupakan keturunan suku yang ada di provinsi tersebut.
Aris yang merupakan salah satu perwakilan Indonesia pada Senior Officials Meeting (SOM) dan Ministerial Meeting BIMP EAGA yang tengah digelar di Kota Kinabalu, Malaysia, berharap forum tersebut dapat memulihkan konektivitas udara. Sebelumnya, Turki dikaitkan dengan wabah Covid-19 serta ketersediaan rute baru dengan mempertimbangkan aspek ekonomi.
Dari sisi konektivitas darat khususnya Kaltara dan Sabah, kata dia, telah selesainya penyelesaian infrastruktur jalan dan seluruh struktur pendukung yang menghubungkan Si Menggaris di wilayah Nongkan Indonesia hingga Serudong di wilayah Kalabkan Malaysia yang melewati A708. Dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
BIMP-EAGA merupakan salah satu bentuk kerjasama ekonomi subregional yang telah terjalin sejak tahun 1994. Tujuan utama forum ini adalah untuk mempercepat pembangunan sosial ekonomi di empat negara yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, dan wilayah yang secara geografis terpencil. Malaysia dan Filipina.
Keberadaan Forum ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengurangi kesenjangan pembangunan di subkawasan Asia Timur.
Leave a Reply