Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

8 Teknik Jepang yang efektif untuk berhenti “overthinking”

JAKARTA (ANTARA) – Berpikir berlebihan bisa terasa seperti berpikir tanpa henti yang mengalihkan kita dari kenyataan atau biasa disebut “overthinking”.

Jika Anda terjebak dalam siklus kecemasan, beberapa teknik Jepang dapat membantu. Metode-metode ini berfokus pada kesederhanaan, pertimbangan dan penerimaan terhadap ketidaksempurnaan hidup.

Mereka memberikan kesempatan untuk menyegarkan pikiran dan menemukan kejernihan di saat terjadi kekacauan. Berikut delapan cara mengelola pola pikir di Jepang, TimesofIndia melaporkan pada hari Sabtu.

Ikigai: Menemukan Tujuan Hidup Anda

Ikigas mencari sesuatu yang memberi makna pada hidup. Ini adalah konsep Jepang yang membantu Anda mengidentifikasi apa yang Anda sukai, apa yang Anda kuasai, apa yang Anda butuhkan, dan untuk apa Anda dibayar.

Ketika Anda menemukan tujuan hidup, siklus berpikir akan mulai melambat. Anda akan merasa lebih tenang dan memutuskan dengan lebih jelas apa yang harus Anda fokuskan.

Wabi-sabi: Menerima ketidaksempurnaan

Wabi-sabi adalah filosofi Jepang yang merayakan ketidaksempurnaan dan sifat kehidupan yang fana.

Filosofi ini mendorong kita untuk menerima hal-hal yang tidak lengkap, ketinggalan jaman, atau bahkan rusak. Alih-alih berjuang untuk kesempurnaan, filosofi ini mengajarkan kita untuk menghargai aliran alam kehidupan yang tidak dapat diprediksi dan selalu berubah. Ketidaksempurnaan itulah yang membuat hidup kaya dan bermakna.

Shinrin-yoku: Pemandian Hutan

Shinrin-yoku atau “mandi hutan” lebih dari sekedar berjalan-jalan di hutan, ini tentang menyatu dengan alam.

Pelan-pelan, tarik napas dalam-dalam dan perhatikan suara dan bau di sekitar Anda.

Penelitian telah menunjukkan bahwa berada di alam dapat mengurangi stres, mengurangi kecemasan, dan menjernihkan pikiran. Berjalan-jalan di luar memberi pikiran istirahat yang sangat dibutuhkan.

Foto: Seorang pria Jepang bermeditasi. ANTARA / Freepik / Pagi. Zazen: Seni Meditasi

Zazen, suatu bentuk meditasi, adalah dasar ingatan orang Jepang. Zazen berfokus pada duduk diam, bernapas dalam-dalam, dan membiarkan pikiran datang dan pergi tanpa menghakimi.

Latihan ini mengajarkan Anda cara mengamati pikiran Anda tanpa menggabungkannya. Jika Anda terlalu banyak berpikir, Anda akan mudah kehilangan akal.

Zazen memungkinkan Anda menjauhkan diri dari pikiran Anda, menciptakan ruang mental di mana kedamaian dan kejernihan dapat terjadi.

Kintsugi: Seni Perbaikan

Kintsugi adalah seni memperbaiki pecahan tembikar dengan emas atau perak, menonjolkan retakannya, bukan menyembunyikannya.

Hal ini mengingatkan kita bahwa perjuangan dan kekurangan kita tidak melemahkan kita, namun menjadikan kita unik dan tangguh.

Ketika kesalahan masa lalu terlintas dalam pikiran, ingatlah bahwa ketidaksempurnaan kita, seperti tembikar, menambah nilai dan keindahan dalam perjalanan kita.

Kaizen: Lakukan perbaikan kecil setiap hari

Kaizen adalah praktik perbaikan bertahap setiap hari. Ini adalah filosofi yang mengedepankan kemajuan daripada kesempurnaan.

Ketika terlalu banyak pemikiran berputar ke dalam siklus “apa selanjutnya?” kaizen mengingatkan kita bahwa kita tidak harus memikirkan segalanya.

Dengan berfokus pada perbaikan kecil dibandingkan rencana besar, Anda dapat mengurangi kecemasan dan membuat kemajuan selangkah demi selangkah.

Wanita cantik di kamar mandi Nordik dengan latar belakang hutan. ANTARA / Freepik / Pagi. Furo: Pemandian air panas yang menenangkan

Furo, atau pemandian air panas Jepang, bukan hanya soal kebersihan, tapi juga perayaan sakral.

Pengalaman berendam di air panas memungkinkan Anda melepaskan diri dari dunia dan fokus pada masa kini.

Entah itu hangatnya kehangatan atau suasana damai, mandi air hangat bisa menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan melepaskan diri dari kegaduhan mental yang bisa membuat banyak berpikir.

Hanami: Puji keindahan hidup yang singkat

Hanami merupakan tradisi Jepang untuk memuji tumbuhnya bunga sakura. Bunga-bunga indah ini bersifat sementara, mengingatkan kita akan keagungan alam kehidupan.

Terlalu banyak berpikir sering kali berasal dari ketakutan akan hal yang tidak diketahui atau kecemasan terhadap hal-hal di luar kendali kita.

Hanami mengajarkan kita untuk menerima masa kini, menghargai keindahan hidup yang singkat dan melepaskan kebutuhan untuk mengendalikan segalanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *