JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Indonesia memulangkan 91 WNI dari Suriah pada gelombang repatriasi terbaru pada 20-21 Desember. Jumlah orang yang kembali dari Suriah sejauh ini meningkat menjadi 156 orang.
“Dengan kepulangan ini, total WNI yang berhasil melakukan migrasi pasca pergantian rezim di Suriah sebanyak 156 WNI,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu (23/7).
Sebagian besar WNI yang dideportasi adalah pekerja migran, pelajar, dan mahasiswa dari provinsi Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat, kata Kementerian Luar Negeri.
Di masa lalu, WNI diangkut dari Damaskus di Suriah ke Beirut di Lebanon melalui jalur darat dan cepat. Kemudian mereka dipulangkan dalam tiga penerbangan.
Kementerian Luar Negeri dan KBRI Damaskus akan terus memantau dan mengumpulkan informasi mengenai WNI yang mungkin masih berada di Suriah dan belum melapor, menurut pernyataan tersebut.
Sementara itu, WNI yang masih berada di Suriah diimbau untuk terus memperhatikan perubahan situasi keamanan dan menjaga keselamatannya.
“Mereka juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas politik yang tidak perlu dan tetap berhubungan dengan KBRI Damaskus,” kata Kementerian Luar Negeri.
Kementerian Luar Negeri juga telah meminta WNI yang keluarganya diketahui masih berada di Suriah untuk memberitahukan keluarganya melalui saluran bantuan WNI (+62812-). 9007-0027) atau KBRI Damaskus (+963-954-444-810).
Hingga Senin, 16 Desember, setidaknya ada 83 warga India Suriah yang meminta kembali ke negaranya, sehingga migrasi WNI terus berlanjut. BHI di Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha.
Pada gelombang pemukiman kembali sebelumnya, Kementerian Luar Negeri memulangkan 65 warga India dari Suriah. Mereka memiliki 55 perempuan dan 10 laki-laki dan 47 di antaranya adalah pekerja dari negara lain.
Pemerintah telah memulangkan 37 warga India dari Suriah.
Leave a Reply