Jakarta (ANTARA) – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan miliarder Uni Emirat Arab Hussein Sajwani akan berinvestasi sebesar US$20 miliar atau sekitar Rp324,1 triliun untuk membangun pusat data baru di Amerika Serikat.
Dalam konferensi pers di kediamannya, Selasa (1 Juli), Trump mengatakan tahap pertama investasi multi-tahun akan digunakan untuk mendanai pusat data di Arizona, Illinois, Indiana, Louisiana, Michigan, Ohio, Oklahoma, dan Amerika Serikat. . . Texas.
Menurut laporan TechCrunch pada hari Rabu, pusat data ini terutama akan mendukung penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi cloud.
“Kami telah menunggu bertahun-tahun untuk meningkatkan investasi kami di Amerika Serikat,” kata Hussain Sajwani, pendiri DAMAC Properties.
“Kami mencoba investasi US$20 miliar dan bahkan (berpotensi) lebih,” ujarnya.
Informasi lebih rinci mengenai rencana investasi tersebut tidak diungkapkan pada konferensi pers.
Sejumlah eksekutif teknologi telah meminta pemerintah AS untuk meningkatkan investasi pada infrastruktur pusat data, terutama karena industri kecerdasan buatan terus berkembang pesat.
Microsoft, yang baru-baru ini menghabiskan $80 miliar (Rs 1,296 triliun) untuk pusat data kecerdasan buatan, mengatakan dalam postingan blog baru-baru ini yang ditulis oleh ketua perusahaan Brad Smith bahwa kesuksesan perusahaan bergantung pada kemitraan baru berdasarkan investasi infrastruktur besar-besaran.
“Amerika Serikat siap menjadi yang terdepan dalam gelombang teknologi baru ini, terutama jika Amerika menggandakan kekuatannya dan membentuk kemitraan yang efektif secara internasional,” tulis Smith.
Leave a Reply