Jakarta (ANTARA) – Perusahaan elektronik Polytron bersama Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC) menyelenggarakan pelatihan desain chip bagi mahasiswa untuk mendukung pengembangan talenta muda di industri semikonduktor di Indonesia.
Berdasarkan siaran pers perseroan di Jakarta, Rabu, pelatihan desain chip jilid pertama yang dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2024 ini diikuti oleh 50 mahasiswa yang terseleksi dari 333 pelamar yang berasal dari perguruan tinggi di Indonesia.
“Dengan bangga kami umumkan bahwa program ini telah menghasilkan sejumlah desain siap pakai, hasil kerja keras para peserta dan bimbingan para mentor dari universitas terbaik di Indonesia,” ujar Manajer Operasional Politron Roberto. Stiabody mendengus.
Menurutnya, perusahaan sedang menjalin kerja sama multilateral dan menggalang dukungan dari perguruan tinggi untuk menjalankan program pelatihan desain chip.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pauzen Artziman, pada acara penutupan pelatihan jilid pertama, mengapresiasi kerja sama Polytron dan ICDEC.
“Program pengembangan talenta ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah dan swasta,” ujarnya.
Ia mengatakan, program pelatihan desain chip ini merupakan bagian dari upaya mempersiapkan talenta di industri semikonduktor lokal.
“Industri kendaraan listrik yang terus berkembang pasti membutuhkan perangkat chip dalam jumlah besar,” kata Pausen.
“Jika talenta desain chip itu terwujud, Indonesia bisa menjadi produsen, bukan lagi konsumen,” ujarnya.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Korn Perry, Indonesia diperkirakan akan kekurangan 18 juta pekerja terampil pada tahun 2030.
Harapannya, program peningkatan keterampilan seperti pelatihan desain chip dapat membantu menutup kesenjangan ini.
Leave a Reply