Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya memperluas ekspor industri halal dalam negeri untuk membantu memperkuat struktur perekonomian Indonesia. Salah satunya melalui pameran industri halal terbesar dunia yakni Halal Expo Turkey 2024.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya memfasilitasi 12 pelaku industri terkemuka dalam negeri pada pameran tersebut, yakni PT Bintan Inti Industrial Estate, PT Binabusana Internusa, PT Cinquer Agro Nusantara, PT Formosa Ingredient Factory, Tbk, PT Jayatama Alignment, PT Kapal Api, PT Lestari Jaya Bangsa, PT Priskila Prima Makmur, CV Realsa Natural, PT RM Deltasari Indah, PT Surabaya Indah Permai dan PT Racun.
Ia menyatakan, dalam hal ini, Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain kunci ekonomi syariah global dengan mengedepankan industri halal unggulan.
“Sektor unggulan halal, antara lain sektor makanan dan minuman halal dan sektor fesyen muslim, mencatat pertumbuhan masing-masing sebesar 5,87 persen (yoy) dan 3,81 persen (yoy). Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan “mungkin didominasi oleh hukum syariah. perekonomian melalui pengembangan industri halal,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran para pelaku usaha tersebut mencerminkan keberagaman produk halal unggulan Indonesia, mulai dari makanan, minuman, hingga kosmetik.
Apalagi, Indonesia berhasil mencatatkan liabilitas transaksi perdagangan sebesar Rp 10,4 miliar pada peristiwa yang sama tahun lalu. Keberhasilan ini memberikan momentum strategis untuk mengupayakan langkah promosi yang lebih tepat sasaran.
Ia mengatakan acara tersebut dibuka pada 27 November oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko Cahyanto dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama, dan akan berlangsung hingga 30 November.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Paviliun Indonesia juga menyelenggarakan side event berupa forum bisnis. Forum ini menampung sepuluh narasumber yang merupakan pelaku industri dari berbagai sektor seperti makanan dan minuman, obat tradisional, alas kaki, pakaian dan kemasan, serta memfasilitasi investasi.
Dikatakannya, dengan partisipasi tersebut, Indonesia juga membuka peluang kerja sama strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di masa depan. Baca Juga: Kemenperin dorong perluasan pasar industri halal melalui Halal Indo 2024 Baca Juga: Kemenperin percepat implementasi sertifikasi halal bagi industri kecil Baca Juga: Kemenperin latih industri kecil gunakan bahan baku halal untuk batik haji
Leave a Reply