Labuan Bajo (ANTARA) – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menilai Mai Hang Food Festival di Labuan Bajo sebagai ajang promosi kuliner lokal di Manggarai Barat, Flores, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kami berharap ini menjadi momentum atau peluang untuk mempromosikan produk kuliner lokal. Belum semua orang mengadopsi produk lokal, tapi ada juga yang sudah mulai mengemas dan mengolah makanan khas Manggarai,” kata Plt Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh usai May Hang Food Festival di Labuan Bajo, Sabtu.
Mai Hang Food Festival merupakan kegiatan yang terlaksana berkat kerjasama BPOLBF dan Kementerian Pariwisata.
Frans Teguh menambahkan, festival yang diikuti 32 UMKM kuliner ini merupakan kelanjutan dari peluncuran E-Magazine Gastronomi Lokal Labuan Bajo Flores yang menghadirkan kelezatan dan cita rasa kuliner dengan menggunakan bahan dan rempah lokal di Manggarai, Flores Bersama Dunia. Hari Pariwisata 2024.
E-Magazine Gastronomi Lokal Labuan Bajo Flores berisi galeri foto dan narasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris tentang 10 nama kuliner khas Labuan Bajo Flores yaitu Bobo, Rebok, Kopi Tuk, Songkol, Latung Bombo, Nuru Cuing, Kolo, Lenco, Serabe, Lomak dan Ikan Baru.
“Ini merupakan dorongan yang baik bagi kita untuk membangkitkan kesadaran atau semangat di masyarakat kita, khususnya teman-teman UMKM, ibu-ibu atau anak muda yang hobi memasak,” ujarnya.
Suasana Mai Hang Food Festival di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (14 Desember). ANTARA/Gecio Viana Frans Teguh menegaskan kuliner menjadi salah satu daya tarik di destinasi wisata, khususnya di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
“Ini merupakan ajang promosi kuliner untuk memberikan kemudahan bagi para tamu atau wisatawan untuk berkesempatan mencicipi atau menikmati kuliner lokal,” ujarnya.
Ia juga memperkirakan omzet kegiatan festival tersebut mencapai sekitar Rp45 hingga 50 juta dengan kehadiran lebih dari 1.500 orang.
Selain itu, pengunjung pada kegiatan ini terdiri dari masyarakat lokal, wisatawan nusantara, dan wisatawan mancanegara.
Leave a Reply