Surabaya (ANTARA) – Plt Gubernur Jawa Timur Adhi Corion dan Duta Besar Argentina untuk Indonesia Gustavo Ricardo Coppa membahas beberapa peluang kerja sama di beberapa sektor dalam pertemuan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis.
Pj Gubernur Jawa Timur Adhi Kariono menyatakan kemungkinan kerja sama di beberapa sektor sedang dibicarakan antara Argentina dan kawasan Jatim, mulai dari sektor dunia usaha, investasi, pendidikan, kebudayaan, dan pariwisata.
“Saya mengapresiasi Argentina yang memilih Jawa Timur sebagai tujuan investasi, dan saya yakin Argentina bisa menjadi praktik yang baik bagi Jawa Timur,” kata Adhi.
Dijelaskannya, sejauh ini kerja sama Argentina dan Jatim, khususnya di bidang bisnis, investasi, pendidikan, kebudayaan, dan pariwisata menunjukkan dinamika positif.
Di bidang dunia usaha, nilai neraca perdagangan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2024 melebihi Rp 93,94 triliun. Kemudian industri manufaktur Jawa Timur memiliki dua KEK, 12 kawasan industri, dan satu kawasan industri halal. Selain itu, ada 8 rencana kawasan industri baru.
Dari segi infrastruktur sudah sangat memadai karena Jawa Timur memiliki sembilan pelabuhan dan delapan bandara yang menjadi pusat wilayah Indonesia bagian timur.
Di bidang ladang dan pertanian, Jawa Timur sebagai penghasil kakao terbesar di Tanah Air masuk dalam 10 besar dan akan menghasilkan 32.097 ton kakao pada kuartal III-2024. Sementara itu, 60 persen lebih banyak tembakau diproduksi di dalam negeri.
“Perlu kami jelaskan bahwa banyak produk-produk berkualitas di Jatim yang siap dijual ke luar negeri, khususnya di bidang pertanian dan peternakan besar,” ujarnya.
Di bidang pendidikan, Jatim masih menjalin kerja sama dengan King’s College London dan University of Western Sydney. Dari sektor pariwisata, Jawa Timur memiliki proyek investasi siap proposal (IPRO) yang akan diajukan investor asal Argentina, yakni Marina Bum Banyuwangi.
Selain itu, terkait peluang investasi, Adhi mengatakan perizinan di Jatim sangat ramah bagi mereka yang berinvestasi di Jatim. Artinya, perusahaan-perusahaan yang masuk akan terlayani, diberdayakan, dan dilindungi dengan baik.
“Ada peluang kerja sama yang besar antara Argentina dan Indonesia yang akan menyeimbangkan impor dan ekspor kedua negara,” ujarnya.
Nantinya, kata Adhi, peluang kerja sama yang dibahas akan difinalisasi pada konferensi internasional di Buenos Aires pada Juni-Juli 2025. Misi utamanya adalah pengembangan usaha ekspor-impor.
“Kami juga akan menarik investor sebelum atau setelah Juli 2025 untuk business match, sehingga membuka lebih banyak peluang kerja sama nyata,” ujarnya.
Namun, diakui Eddy, ada beberapa kendala yang dihadirkan Dubes Argentina, salah satunya adalah jalur penerbangan yang terlalu jauh.
Tadi juga dibicarakan rutenya panjang, jadi ada rencana mempercepat lintasannya, ujarnya.
Ke depan, Eddy berharap poin-poin yang disampaikan dapat membuat hubungan kerja sama antara Jatim dan Argentina semakin seimbang serta peluang kerja sama semakin luas dan dapat dijajaki lebih dalam.
Pada saat yang sama, Duta Besar Argentina untuk Indonesia, Gustavo Ricardo Coppa, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pj gubernur, yang sangat menyambut baik kemungkinan kerja sama dengan Argentina.
“Saya melihat kemungkinan kerja sama antara Indonesia dan Argentina sangat jelas. Setelah itu baru kita mulai,” ujarnya.
Menurutnya, kerja sama Argentina dan Jatim sangat penting. Tidak hanya dengan Indonesia, namun juga menjalin kerja sama dengan Surabaya khususnya Jawa Timur untuk memperkuat nilai ekspor dan impor serta memperluas usaha secara keseluruhan.
Leave a Reply