Jakarta (ANTARA) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy berharap Kepala Spesialis Perencana (PAU) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bisa terlibat langsung dalam pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurutnya, program ini merupakan salah satu prioritas utama Presiden RI Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, sehingga perlu diawasi secara ketat.
“Kami berharap UPA dapat terlibat langsung dalam memantau program ini, dan menunjukkan kontribusi nyata Bappenas dalam mensukseskan program Makan Bergizi Gratis ini,” ujarnya saat bertemu dengan UPA, dikutip dalam keterangan resmi, Rabu di Jakarta.
Seperti diketahui, MBG bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya ibu hamil dan anak, yang berdampak besar pada peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan.
Kepala Bappenas menekankan bahwa tantangan terbesar dalam melaksanakan hal ini adalah memastikan program berjalan sesuai rencana.
“Pengalaman sebelumnya dalam melaksanakan program serupa menunjukkan bahwa program MBG dapat meningkatkan derajat kesehatan siswa, kualitas gizi, dan kehadiran di sekolah. “Selain itu, dampak positif lainnya antara lain peningkatan ketahanan masyarakat dan peningkatan keberlanjutan pendidikan,” kata Rachmat.
Dalam pertemuan tersebut, UPA akan memberikan kontribusi penting untuk meningkatkan dampak program MBG, termasuk melakukan kajian yang lebih komprehensif mengenai dampak program terhadap aspek gizi, ekonomi, pendidikan dan kemiskinan. UPA juga menekankan pentingnya ketersediaan bahan baku nasional untuk mendukung kelancaran program ini.
MBG juga disebut berpotensi menjadi Program Strategis Nasional (PSN) pertama yang tidak pada aspek infrastruktur.
“UPA sepakat untuk mendukung penuh upaya ini guna menjamin hasil yang lebih optimal bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Kepala Bappenas.
Rachmat mengapresiasi kontribusi UPA dan berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan program ini guna mencapai tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Program ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan gizi, tetapi juga mendukung pengentasan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan membantu swasembada pangan dan energi. Pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan bahwa program ini benar-benar berjalan sesuai rencana dan berjalan efektif. “Setiap kesalahan yang terjadi akan segera diselesaikan oleh Presiden,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Leave a Reply