Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Nasional (MPR) Eddie Soparno mengatakan kebijakan pemerintah memperbanyak penggunaan kompor listrik merupakan langkah baik untuk mengurangi ketergantungan subsidi dan impor LPG yang membebani anggaran negara.
Ia juga meyakini penggunaan oven listrik dapat memberikan dampak positif terhadap konsumsi energi masyarakat.
“Kebijakan alat masak listrik, menurut saya, merupakan ide yang bagus. Lebih dari itu, jika dilihat dari segi ekonomi, ini tidak membebani masyarakat,” kata Edi Soparno dalam pidatonya di Jakarta. , Jumat.
Ia mengatakan kompor listrik memiliki daya serap listrik yang efisien dan memberikan kontribusi positif dalam mengurangi belanja pemerintah untuk subsidi energi.
“Subsidi impor LPG 3 kilogram (kg) saat ini sekitar Rp 93 triliun per tahun. “Dengan mengganti ketergantungan ini dengan penggunaan kompor listrik, menurut saya ini adalah ide yang patut dihidupkan kembali,” ujarnya.
Eddy mengatakan, penggunaan tungku listrik tidak hanya membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat, karena biaya operasional yang lebih rendah, namun juga berkontribusi terhadap pengelolaan energi yang lebih berkelanjutan.
Dikatakannya, penggunaan tungku listrik juga dapat mendukung diversifikasi energi dengan menggantikan LPG impor dengan penggunaan listrik yang melimpah di dalam negeri.
Ia optimis langkah ini tidak hanya mengurangi ketergantungan impor energi, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional.
Kebijakan ini juga merupakan langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung komitmen pemerintah Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.
Maka Eddie berharap peralihan ke kompor listrik dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan negara.
Pihaknya juga siap mendukung kebijakan transisi energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap LPG bersubsidi.
“Kebijakan ini perlu pertimbangan lebih lanjut dan kami siap memberikan dukungan penuh,” ujarnya.
Leave a Reply