JAKARTA (Antara) – Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tegu Satyabudi menyerukan penerapan “pertanian perkotaan” terus dilakukan di seluruh wilayah Jakarta.
“Hal ini sejalan dengan arahan Presiden kita mengenai masalah ketahanan pangan. Meski kota Jakarta padat, kita bisa memanfaatkan lahan kosong dan lahan yang hasilnya rendah,” kata Tegu.
Hal itu disampaikannya saat kami berkumpul di Buaran Citra Lestari Urban Agriculture, Palasan, Cakung, Jakarta Timur, Rabu.
Bahkan, kata Teguh, atap bangunan juga bisa dimanfaatkan untuk “pertanian perkotaan”. Ini merupakan inovasi yang masih bisa diterapkan untuk ketahanan pangan di Jakarta.
Tegu juga mengatakan, “pertanian perkotaan” tidak hanya menanam sayuran, cabai, dan terong saja, tapi juga bisa beternak hewan seperti ikan dan lain sebagainya. Susu kambing dan sapi tidak terkecuali dalam aturan ini.
“Ini luar biasa. Saya mohon ini terus berlanjut. Dan tentunya kami Pemprov DKI akan mendukung penerapan ‘pertanian perkotaan’ ini,” kata Tegu.
Ia berharap “pertanian perkotaan” dapat memiliki fungsi sosial. Program ini juga dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah.
Selain itu, akan ada nilai ekonominya. “Tambahkan uang di bawah kabupaten atau apalah agar ini tetap berjalan,” kata Tegu.
Teguh mendorong seluruh jajaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mengembangkan “pertanian perkotaan”. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan terus mengoptimalkan lahan untuk “pertanian perkotaan”.
Leave a Reply