JERUSALEM (ANTARA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (28/11) mengisyaratkan kemungkinan terjadinya kembali “perang intens” jika perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon yang mulai berlaku sehari sebelumnya dilanggar.
“Jika perjanjian itu dilanggar, kami akan meningkatkannya menjadi perang yang intens,” kata Netanyahu dalam wawancara dengan Channel 12 Israel.
Dia berkata: “Saya menyebutnya gencatan senjata karena saya tidak menyatakan perang telah berakhir.”
Sebelumnya, pihak berwenang Lebanon mengumumkan bahwa Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata sejak Rabu.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Israel akan secara bertahap menarik pasukannya ke selatan perbatasan de facto Garis Biru dan pasukan Lebanon akan mulai ditempatkan di Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.
Implementasi perjanjian tersebut dikendalikan oleh Amerika Serikat dan Perancis.
Setidaknya 3.960 orang telah tewas dan lebih dari 16.500 orang terluka dalam serangan Israel di Lebanon, menurut pejabat kesehatan Lebanon, dan lebih dari satu juta orang telah mengungsi sejak Oktober lalu.
Sumber: Anatolia
Tentara Lebanon akan memperkuat kehadirannya di selatan
Leave a Reply