Mexico City (ANTARA) – Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum melakukan percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih Donald Trump, dan menyampaikan kepada publik kemungkinan dan konsekuensi penerapan tarif perdagangan bersama kedua negara.
“Saya melakukan percakapan yang menyenangkan dengan Presiden Donald Trump. Kami membahas strategi mengenai fenomena imigrasi Meksiko dan saya katakan kepadanya bahwa kelompok (migran) ini sudah dekat dengan Meksiko dan tidak datang ke perbatasan utara,” tulisnya. Sheinbaum di platform X.
“Kami membahas penguatan kerja sama mengenai masalah keamanan di yurisdiksi kami masing-masing dalam kampanye untuk mencegah penggunaan fentanil di negara ini,” katanya.
Pembicaraan tersebut terjadi setelah pengumuman Trump baru-baru ini bahwa ia bermaksud mengenakan tarif sebesar 25 persen pada barang-barang yang berasal dari Meksiko dan Kanada karena masalah imigrasi ilegal di Amerika Serikat yang belum terselesaikan dan aliran obat-obatan terlarang.
Scheinbaum kemudian mengirim surat kepada Trump, menunjukkan bahwa tarif balasan tidak akan menguntungkan importir besar Meksiko seperti General Motors, Stellantis dan Ford Motor Co.
Sebelumnya, Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan pada konferensi pers Rabu (27/11) bahwa upaya baru untuk mengenakan tarif ke Amerika Serikat akan mempengaruhi kinerja perusahaan domestik Amerika di sektor industri dan teknologi yang memasok suku cadang dari pasar tetangga. . Hal ini akan menyebabkan sekitar 400.000 orang kehilangan pekerjaan.
D. Trump telah berulang kali mengkritik kebijakan imigrasi pemerintahan AS yang dipimpin oleh Joe Biden, dan jika terpilih kembali, ia berjanji akan memperketat kontrol perbatasan dan terus membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko.
Pemilihan presiden diadakan di Amerika Serikat pada tanggal 5 November. Kandidat Partai Republik Trump, yang menjabat sebagai presiden Amerika Serikat pada 2017 hingga 2021, dinyatakan sebagai pemenang.
Kandidat Partai Demokrat Kamala Harris mengakui kekalahan dalam pidatonya di hadapan para pendukungnya.
Pada tanggal 17 Desember, Electoral College akan melakukan pemungutan suara, dan pada tanggal 6 Januari, Kongres baru akan menyetujui hasil pemungutan suara tersebut.
Pelantikan Presiden Amerika Serikat akan berlangsung pada 20 Januari 2025.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply