Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Mengenal varises dan teknologi EVLA sebagai solusi modern

Jakarta (Antara) – Varises tidak hanya menjadi masalah estetika, tapi juga menjadi masalah kesehatan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini terjadi ketika katup pada pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan pembuluh darah vena melebar sehingga terjadi pendarahan.

Gejala varises yang paling umum termasuk nyeri vena, bengkak, dan kram kaki.

Menurut dr Aflah Zakriz Yasta, Sp.BTKV selaku dokter spesialis bedah toraks, kardiovaskular, dan pembuluh darah di RS Beit Saida Geding Sarpong, berbagai faktor dapat menyebabkan varises.

Berdiri atau duduk dalam waktu lama, obesitas, kehamilan dan faktor genetik menjadi penyebab utamanya. Kurangnya aktivitas fisik, penggunaan sepatu hak tinggi, dan bertambahnya usia juga memperburuk kondisi.

Untuk mencegah varises, menjaga pola hidup sehat sangat dianjurkan. Olahraga teratur dapat membantu melancarkan aliran darah, sedangkan menghindari berdiri atau duduk terlalu lama dapat mengurangi risiko penyumbatan aliran darah.

Mengontrol berat badan dan memilih sepatu yang nyaman juga penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah. Mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya serat, dapat menunjang elastisitas pembuluh darah dan mencegah terjadinya masalah pembuluh darah.

Bagi mereka yang mengalami varises, teknologi modern seperti laser ablation (EVLA) menawarkan solusi efektif. Prosedur ini menggunakan teknologi laser untuk menutup pembuluh darah yang bermasalah, sehingga darah dapat dialihkan ke pembuluh darah yang sehat.

“Banyak pasien yang datang dengan keluhan pegal dan nyeri pada kaki yang berlangsung lama. Pasien dapat segera beraktivitas kembali dalam waktu singkat. EVLA adalah prosedur yang cepat dan aman. Bersama-sama, solusi efektif Dr. Aflah dalam keterangannya, Senin, mengatakan untuk pasien varises dan tanpa operasi besar.

Menurut dr Aflah, prosedur EVLA hanya memakan waktu 30-60 menit, dilakukan dengan anestesi lokal, dan memungkinkan pasien dapat kembali beraktivitas dalam 1-2 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *