Moskow (ANTARA) – Sebuah pesawat Azerbaijan Airlines yang terbang ke kota Rusia terpaksa kembali ke ibu kota Baku pada Jumat (27/12).
Menurut maskapai tersebut, penerbangan dari Baku ke Mineralne Voda terpaksa kembali ke bandara keberangkatannya karena adanya wilayah udara di atas Makhachkala, sebuah kota Rusia di Laut Kaspia di antara kedua kota tersebut. kota.
Menurut Flightradar24, penerbangan J28717 berangkat dari Baku pada pukul 09:45 pada hari Jumat. (05:45 GMT) dan seharusnya mendarat di Mineralne Vode pada 10:20.
Namun, setelah terbang sekitar 150 kilometer, pesawat berbalik arah untuk kembali ke ibu kota Azerbaijan. Pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Heydar Aliyev pada pukul 10:13. waktu setempat.
Laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa bandara di beberapa wilayah Kaukasus Utara, termasuk Chechnya, telah menghentikan penerbangan.
Sebelumnya, maskapai penerbangan Kazakh Qazaq Air mengumumkan penghentian sementara penerbangan antara Astana dan Yekaterinburg (Rusia) karena alasan keamanan.
Langkah itu diambil pasca jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines pada Rabu (25 Februari 2012).
Sebuah pesawat yang terbang dari Baku ke kota Grozny di Rusia jatuh di kota Aktau di Kazakhstan barat dengan 67 orang di dalamnya.
Pejabat Kazakh mengatakan 38 orang tewas dalam kecelakaan itu dan 29 orang selamat.
Azerbaijan dan Kazakhstan telah meluncurkan penyelidikan atas kecelakaan itu.
Pejabat Azerbaijan mengatakan kepada “Anadolu” pada Kamis (26/12) bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh sistem rudal Rusia.
Namun, Rosaviatsia, otoritas penerbangan sipil Rusia, mengatakan kecelakaan itu kemungkinan besar disebabkan oleh pesawat yang menabrak sekawanan burung, sehingga memaksa pesawat dialihkan ke Aktau.
Pesawat itu terbang dari Baku menuju Grozny, namun terbalik di Laut Kaspia sebelum kecelakaan.
Pihak berwenang Kazakh dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev membantah spekulasi tersebut, dan menyatakan bahwa cuaca buruk mungkin menjadi faktor penyebab penerbangan tersebut.
Penurunan ini terjadi akibat meningkatnya aktivitas pertahanan udara Rusia yang menargetkan drone Ukraina di wilayah tersebut.
Data penerbangan sipil menunjukkan adanya gangguan GPS di area tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan lebih lanjut.
Namun juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menegaskan temuan tersebut harus tunduk pada hasil penyelidikan resmi.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply