Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pasar Asemka dipadati penjual pernak-pernik tahun baru

Jakarta (ANTARA) – Pasar Asemka Jakarta Barat ramai dengan pedagang musiman yang menjual berbagai perlengkapan Tahun Baru seperti terompet, petasan, dan kembang api.

Pada Senin, para pedagang di kolong jalan layang Asemka mulai bersiap menyambut peningkatan jumlah pelanggan di akhir tahun.

Misalnya, Valik (47), yang berjualan kembang api dan petasan musiman, mengaku sudah tiga tahun berjualan perlengkapan Tahun Baru di sini.

Menawarkan berbagai jenis kembang api dan petasan dengan harga berbeda-beda, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 700.000 tergantung jenis dan ukurannya.

“Kembang api dan petasan kecil paling banyak dibeli. Namun saat ini masih sepi karena masih awal Desember,” ujarnya.

Biasanya yang membelinya menjualnya kembali di tempat yang sama. “Anak-anak juga ada, tapi tidak banyak,” kata Valik.

Meski penjualan saat ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, ia berharap bisa memanfaatkan fakta bahwa ia sudah memiliki pelanggan tetap.

“Saat ini orang lebih banyak membeli secara online, tapi kami juga punya langganan. Menjelang Tahun Baru, harga kembang api biasanya naik sedikit,” ujarnya.

Sementara Harty, 51 tahun, yang berjualan terompet dan hiasan tahun baru seperti topi dan ikat kepala, mengaku penjualan tahun ini tidak sebaik tahun lalu karena harus bersaing dengan penjual online.

“Sekarang persaingannya lewat internet, jadi pembelinya lebih sedikit. Tapi ada juga yang membeli dalam jumlah besar untuk acara di sini,” ujarnya.

Omset harian Harti bisa berkisar Rp 300.000 hingga 500.000. Apalagi kamu bisa mendapat penghasilan Rp 1-2 juta per hari di malam tahun baru.

Speaker yang dijualnya dibanderol antara Rp10.000 hingga Rp35.000 per unit tergantung jenis dan ukurannya.

Selain penjualnya banyak, ada juga pembeli yang membeli dalam jumlah banyak untuk dijual kembali. Ada juga pelanggan dari masyarakat sekitar pasar Asemka.

Salah satu pelanggannya, Afnan (28 tahun), mengaku lebih memilih membeli langsung karena selain puas bisa melihat langsung kualitas barangnya, dan bisa tawar-menawar juga.

“Karena kalau beli banyak, kita masih bisa menawar. Di Internet relatif murah, tapi kualitasnya masih belum pasti,” ujarnya.

Afnan menjelaskan, pihaknya sudah lama mengirimkan barang-barang dari Pasar Asemka, terutama makanan khas tahun baru untuk dijual kembali.

“Meski banyak produk yang ditawarkan secara online, tapi kualitas produknya sulit dipastikan. Kalau saya beli langsung, saya akan cek sendiri. Harganya pun tidak jauh berbeda,” kata Afnan.

Meski kondisi pasar tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, namun para pedagang tetap yakin tahun baru akan membawa rejeki tambahan, terutama bagi pembeli menjelang akhir Desember.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *