Jakarta (ANTARA) – Politisi Partai Golkar Meutya Hafid resmi diangkat menjadi Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital Kabinet Merah-Merah periode 2024-2029 di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Jibran Rakabuming Raka.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Gedung Negara, Jakarta, Senin.
Pada pemerintahan baru Presiden Prabovo, nama Kementerian Komunikasi dan Informatika diubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital.
Meutya yang ditemui usai dilantik menjadi menteri mengatakan, perubahan sistem penamaan ini merupakan respons terhadap kemajuan teknologi dan era yang kini serba digital.
Artinya komunikasi ke depan pasti digital, dan kita juga sudah tahu kemarin bahwa PR kita adalah bagaimana menjaga data kita, yang juga terkait dengan pengelolaan dan efisiensi digital, juga bisa dilakukan melalui implementasi digital, Meutya kata di Aula Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10).
Meutya menjabat Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital menggantikan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arieh Setiadi yang saat ini menjabat Menteri Koperasi. Kehadiran Meutya membawa harapan baru untuk menjawab berbagai tantangan komunikasi dan teknologi di Indonesia.
Sebagai perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut, Meutya mempunyai tugas besar dalam memimpin transformasi digital Tanah Air.
Perjalanan kerja
Meutya Hafid lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 3 Mei 1978 dan dikenal sebagai mantan jurnalis televisi. Namanya mulai mendapat perhatian publik setelah ia diculik di Irak pada tahun 2005 saat meliput konflik militer sebagai reporter Metro TV.
Setelah meniti karir di bidang jurnalistik, Meutya memilih terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Golkar pada tahun 2009. Sejak itu, karir politiknya terus berkembang.
Ia merupakan Ketua Panitia I DPR RI periode 2019-2024 dan berasal dari Daerah Pemilihan (dapil) I Sumut. Perempuan yang kini berusia 46 tahun itu kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2019. periode 2024. -2029 d.
Ini merupakan ketiga kalinya Meutya terpilih menjadi anggota DPR, setelah pertama kali menjabat melalui Prosedur Penggantian Sementara (PAW) menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal pada 2010.
Sebagai Ketua Komite I DPR RI periode 2019-2024, Meutya memiliki pengalaman luas dalam menangani isu-isu strategis, antara lain pertahanan, intelijen, komunikasi, dan informasi.
Pengalaman tersebut memberinya pemahaman mengenai tantangan yang dihadapi industri komunikasi dan informasi di Indonesia.
Tak hanya itu, Meutya juga dikenal sebagai tokoh utama dalam memperjuangkan hak perempuan dan anak, serta memperkuat peran perempuan dalam politik dan pemerintahan.
Pengalaman tersebut menjadi bekal penting baginya dalam menghadapi berbagai permasalahan kompleks yang kini menjadi tanggung jawabnya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Meutya akan dibantu oleh dua Wakil Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital, yakni Angga Raka Prabowo dan Nezar Patria.
Tantangan ke depan
Sebagai Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital, Meutya Hafid menghadapi beberapa tantangan besar yang perlu segera diatasi. Salah satu masalah terpenting adalah perlindungan data pribadi.
Di era digital ini, kebocoran data pribadi merupakan ancaman serius terhadap privasi dan keamanan nasional. Kasus kebocoran data yang melibatkan berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Menyusul disahkannya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDPA), Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital mempunyai peran penting dalam memastikan penerapan peraturan ini secara efektif.
Di bawah kepemimpinan Meutya Hafid, kementerian ini diharapkan mampu memperkuat manajemen sehingga kebocoran data berkurang dan keamanan jaringan ditingkatkan.
Selain perlindungan data pribadi, penguatan infrastruktur telekomunikasi juga menjadi prioritas utama Meutya. Sebagai negara kepulauan besar, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pemerataan infrastruktur komunikasi, khususnya di wilayah perbatasan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Sebagai Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital, pekerjaan rumah Meutya adalah menjadikan infrastruktur komunikasi lebih inklusif sehingga masyarakat di daerah terpencil bisa mendapatkan manfaat dari teknologi digital dan Internet.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi Meutya adalah penghapusan perjudian online. Penyelesaian masalah ini merupakan salah satu hal penting dalam pekerjaan menteri sebelumnya.
Judi online telah menjadi masalah sosial yang merusak moral masyarakat khususnya generasi muda. Sebagai regulator utama di bidang komunikasi dan informasi, Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital di bawah kepemimpinan Meutya Hafid diharapkan dapat berperan lebih penting dalam menutup situs perjudian online ilegal dan memperkuat kerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memerangi siber ini. kejahatan. . .
Meutya mengungkapkan, salah satu tugas Presiden Prabovo kepadanya adalah memerangi perjudian online.
Tantangan besar lainnya yang dihadapi Meutya adalah transformasi digital. Saat ini, Indonesia sedang berupaya mempercepat digitalisasi di berbagai sektor untuk meningkatkan daya saing di era global.
Sebagai Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital, Meutya akan memainkan peran penting dalam memastikan transformasi digital Indonesia dapat bersifat inklusif dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Hal ini mencakup dukungan terhadap pengembangan startup teknologi, pengembangan talenta digital, dan penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).
Sebagai Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital, Meutya diharapkan mampu memberikan solusi nyata untuk mengatasi berbagai permasalahan di era digital saat ini.
Leave a Reply