JAKARTA (ANTARA) – Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat di tengah meningkatnya inflasi produsen Amerika Serikat (AS) pada November 2024.
Pada awal perdagangan Jumat, rupee melemah 21 poin atau 0,13 persen menjadi Rp 15.966 per dolar AS dari penutupan sebelumnya Rp 15.945.
“Data inflasi produsen AS bulan November yang dirilis tadi malam menunjukkan kenaikan sebesar 3 persen dari 2,6 persen pada bulan sebelumnya,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, inflasi AS yang masih fluktuatif meningkatkan kemungkinan sulitnya penurunan suku bunga acuan AS pada tahun depan.
Ariston mengatakan indeks dolar AS pagi ini menguat di atas area 107 dibandingkan 106,50 pagi kemarin.
Selain itu, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah membuat dolar AS tetap kuat terhadap nilai tukar lainnya.
“Terpantau pagi ini nilai tukar regional sedang terdepresiasi terhadap dolar AS, dan rupee juga kemungkinan akan kembali melemah pada hari ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, rupee kemungkinan akan melemah menuju Rp16.000 per dolar AS, dengan support di kisaran Rp15.900 per dolar AS pada hari ini.
Leave a Reply