Jakarta (ANTARA) – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump meminta Mahkamah Agung AS mengizinkannya bernegosiasi dengan TikTok agar platform tersebut tidak diblokir di Tanah Air.
The Verge melaporkan pada hari Sabtu bahwa Donald Trump telah mengajukan amicus brief yang mengatakan dia mencoba menyelesaikan masalah saat ini melalui negosiasi politik setelah menjabat.
Donald Trump juga mengatakan bahwa dirinya ahli dalam membangun perjanjian, mandat pemilu, dan kemauan politik, sehingga ia dapat menegosiasikan resolusi untuk menyelamatkan platform tersebut.
Pekan lalu, Mahkamah Agung setuju untuk mendengarkan argumen bahwa rancangan undang-undang yang disahkan oleh Kongres untuk melarang TikTok atas dasar keamanan nasional melanggar Amandemen Pertama.
RUU tersebut memberikan keleluasaan bagi presiden untuk menunda TikTok jika tercapai kesepakatan yang akan membuat perusahaan induk Tiongkok, ByteDance, tidak lagi sepenuhnya mengendalikannya.
Namun batas waktu pengambilan keputusan itu adalah 19 Januari, sehari sebelum pelantikan Trump.
Dalam bandingnya ke Mahkamah Agung, Trump meminta perpanjangan batas waktu RUU tersebut menjadi 19 Januari 2025.
Dia berpendapat bahwa penyelesaian yang dinegosiasikan akan menghilangkan kebutuhan akan pengadilan.
Dia tidak memberikan rincian tentang seperti apa kesepakatan itu, tetapi kesepakatan itu mungkin melibatkan ByteDance yang menjual sebagian besar sahamnya di TikTok kepada perusahaan Amerika tersebut.
Trump berpendapat bahwa memiliki lebih dari 14 juta pengikut di TikTok dan kepemilikannya atas Truth Social memberinya kemampuan unik untuk menilai TikTok sebagai media unik untuk kebebasan berekspresi, termasuk pidato politik yang penting.
Dia juga mengutip larangan sementara Brasil terhadap Platform X milik Elon Musk sebagai contoh ancaman bersejarah yang ditimbulkan oleh pemerintah yang melarang platform media sosial.
Meskipun Trump secara agresif mendorong pelarangan TikTok pada masa jabatan pertamanya, ia berubah pikiran setelah kampanyenya yang sukses menggunakan aplikasi video tersebut pada pemilu tahun 2024.
Dia baru-baru ini bertemu dengan CEO TikTok Shaw Chew di Mar-a-Lago dan mengatakan kepada para pengikutnya bahwa AS harus melindungi aplikasi tersebut untuk saat ini.
Terlepas dari desakan Trump untuk melindungi TikTok di AS, masih ada banyak tekanan politik untuk menerapkan larangan TikTok.
Sekelompok senator dan anggota kongres, termasuk Mitch McConnell dan Roe Hanna, bergabung dengan 22 negara bagian AS dan mantan Ketua FCC Ajit Pai pada hari Jumat dalam mengajukan petisi yang mendesak Mahkamah Agung untuk menolak banding TikTok.
Leave a Reply