Jakarta (Antara) – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah akan menggelar bedah buku mengenai implementasi strategi pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah di lingkungan pendidikan tinggi untuk meningkatkan literasi koperasi generasi muda dan menggalakkan program-program inovatif. telah diprakarsai oleh Kementerian.
Ika Pan Lestari, Wakil Sekretaris Kementerian Koperasi UKM, mengatakan program yang digelar di Universitas Gaja Mada Yogyakarta, Sabtu, ini merupakan salah satu upaya memperkuat merek (rebranding) koperasi, menjadikannya modern dan efisien. Beradaptasi dengan perubahan zaman.
Selain itu, koperasi juga berperan penting dalam mempertemukan usaha-usaha kecil, serta memberikan kesempatan bagi UKM untuk bersaing dan memperluas jangkauan ekonominya sehingga dapat terhubung dengan usaha-usaha besar, kata Eka dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Di hadapan 250 mahasiswa dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi seperti UGM, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta (INSTIPER), Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Negeri Yogyakarta, Eka mengatakan koperasi harus mampu menjadi bagian integral dalam rantai pasok industri.
Untuk itu, salah satu langkah strategis yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM, menurut Eka, adalah mempercepat pendirian pabrik minyak nabati merah berbasis koperasi yang akan melibatkan petani sawit dari hulu hingga seluruh rantai nilai usaha. . ke bawah
“Dengan program ini, petani sawit yang tergabung dalam koperasi akan bergantung pada penjualan tandan buah segar (TBS) dan juga berperan dalam hilirisasi sawit yang dapat meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan,” kata Ika.
Selain Program Penyediaan Komoditas Sawit, Kementerian Koperasi dan UKM akan memperkuat Program Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBUN) Berbasis Koperasi dengan memberikan akses bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kepada nelayan. Penting untuk membeli bahan bakar dari pengecer dengan harga tinggi.
Tak hanya itu, Eka mengatakan Kementerian Koperasi dan UKM akan mendorong pengembangan koperasi multi pihak (KMP) yang diatur dalam Peraturan Koperasi dan UKM Nomor 8 Tahun 2021. KMP memperbolehkan koperasi kecil untuk bergabung dalam konsorsium. , sehingga dapat membangun kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan mengembangkan usahanya.
“Hal ini merupakan bagian dari strategi modernisasi untuk memodernisasi koperasi sekaligus meningkatkan minat generasi muda untuk bergabung di koperasi,” kata Ika.
Dalam kesempatan tersebut Prof. Mr. Raherjo, Fakultas Agroteknologi UGM, menyampaikan bahwa produk minyak nabati merah yang diperkenalkan berupa minyak sawit merah, namun karena persepsi yang salah tidak diterima oleh masyarakat.
“Oleh karena itu, rekayasa sosial dan edukasi mengenai manfaat minyak nabati merah bagi kesehatan sangat penting untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap produk ini,” kata Pak Raharjo.
Leave a Reply